Sedekat apapun, ternyata kita tidak begitu dekat.
ZELDA AILEEN VICTORIA
ANGKASA KENZO NARENDRA
Kantin sekolah masih begitu ramai. Anak-anak masih lapar dengan perutnya. Padahal istirahat sudah di lalui satu kali.
"Gis!"
Terlihat satu laki-laki dengan penampilan modern menghampiriku beserta satu temanku. Dia menatap kita dengan tatapan tak suka. "Apa sih Sa!" ucap sinis dari Gisti. Ku fikir ini adalah sebuah problema.
"Lo kemarin kemana?!" tanya laki-laki itu dengan nada membentak. Sontak semua orang melihat ke arah kita. "Gu-gu-gue," nada gugup dari Gisti membuat aku bingung. Bukannya kemarin ia sakit?
"Gue apa?!" bentak laki-laki itu. "Gue, sakit."
"Bohong!" sekali lagi ia membentak. Aku menunduk tak melihat wajahnya, rasa takutku memang kuat kali ini, tapi rasa penasaranku jauh lebih besar.
"Jawab jujur Gis!""Gue bolos."
Jawaban dengan nada rendah itu mengejutkanku. Bukannya kemarin ada suratnya? Lalu mengapa Gisti? Berbohong?
"Gis?" nada lembutku muncul. Aku seperti orang yang di penuhi tanda tanya. Aku sendiri tidak tahu tentang kesalahan teman baruku sendiri? Teman akrab masuk SMA seminggu ini.
"Maafin aku Zel," Gisti meninggalkanku sambil berlari dengan sedikit nada sedih.
Aku mengejarnya dan tak mempedulikan laki-laki yang membentak Gisti tadi. Hatiku sedih, ada apa sebenarnya dengan Gisti? Ternyata aku belum sepenuhnya dekat dengannya.
Hmm, habis ke hapus. Berasa gimana gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zelda
Novela JuvenilHappy Reading, "Gis?" nada lembutku muncul. Aku seperti orang yang di penuhi tanda tanya. Aku sendiri tidak tahu tentang kesalahan teman baruku sendiri? Teman akrab masuk SMA seminggu ini. "Maafin aku Zel," Gisti meninggalkanku sambil berlari dengan...