1 : Where is home?

9.5K 774 374
                                    

°°°°

Just because someone is "family" doesn't mean you have to tolerate lies, chaos, drama, manipulation and disrespect.

°°°°

"Teressa minta uang"

Satu-satunya hal yang bisa membuat Teressa Anastasia kembali datang ke rumah Papanya hanya jika dia membutuhkan uang, tapi selebihnya dia tidak pernah ingin menginjakkan kaki di tempat rumah ini.

Salah satu hal yang membuat dia tidak ingin datang ke sini karena kehadiran wanita tidak tau diri yang sudah merusak rumah tangga kedua orang tuanya.

Wanita yang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Mamanya.

Malas sebenarnya meminta uang pada Papa karena jujur Mama memberikan cukup banyak uang untuknya, tapi sayang sekali kalau uang Papanya harus habis untuk wanita tidak tau diri itu.

Bahkan kedatangan Teressa saja sudah disambut dengan tatapan sinisnya.

"Kamu kalau datang ke sini minta uang aja bisanya! Kuliah juga enggak bener buang-buang uang aja, enggak kasian banget sama Papa kamu yang udah kerja keras."

Kalimat itu di ucapkan oleh istri siri Papanya ketika Teressa baru saja meminta uang.

Tapi, Teressa santai saja dengan kedua tangan yang terlipat di dada dia menatap pria paruh baya yang berdiri di hadapannya.

"Berapa Teressa? Uang yang kemarin sudah habis?" Tanya Bara pada anaknya.

"Udahlah, makanya Teressa minta kalau uangnya masih ada ya enggak bakal minta." Kata Teressa yang membuat Bara menghela nafasnya pelan.

Teressa anak satu-satunya dan dia sangat menyayangi anak itu meskipun Teressa kini membencinya, jadi agar anak itu tidak semakin membencinya Bara pasti menuruti semua keinginannya.

"Enggak sopan banget sih kamu sama orang tua!" Sentak Retta.

"Bisa diem gak sih?! Mending lo pergi ke kamar sana enggak usah ikut campur masalah gue sama Papa." Kata Teressa kesal.

"Kamu bener-bener....."

"Retta sudah!" Kata Bara memperingati istrinya itu untuk diam.

Kedatangan Teressa ke rumah saja sudah membuat dia senang jangan sampai anaknya langsung pergi hanya karena tidak nyaman.

"Teressa butuh berapa?" Tanya Bara.

"Lima belas juta." Kata Teressa tanpa berpikir lagi.

"Udah gila kamu ya! Kamu keterlaluan tau gak?! Kamu nanya kabar Papa kamu sendiri aja tidak pernah, sekarang datang minta uang?!" Kata Retta setengah berteriak.

"Retta!"

"Jangan terlalu di manjain Mas nanti dia semakin gak tau diri, minta uang terus, tapi kuliah gak bener kerjaannya ke club malam aja." Kata Retta pada suaminya.

"Retta sudahlah kamu diam saja." Kata Bara yang takut Teressa malah akan pergi lagi.

"Tapi, ini keterlaluan Mas! Dia bahkan enggak pernah peduli sama kamu, tapi setiap datang ke rumah kita selalu minta uang dengan jumlah yang besar!" Kata Retta yang membuat Teressa semakin jengah.

"Suka-suka gue lah! Dia Papa gue ya terserah dong gue mau minta berapa! Enggak ngaca banget kayak lo enggak pernah minta uang aja! Itu mobil apa?! Lo yang enggak mikir Papa kerja capek-capek seenaknya minta beliin mobil!" Teressa menatap Retta dengan penuh kekesalan.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang