12 : Daffa dan Cemburu

4.9K 631 360
                                    

••••

"Teman tidak boleh cemburu."

••••

Tangan pria itu mengepal dengan kuat ketika melihat teman baiknya memposting foto bersama dengan wanita yang tengah dekat dengannya.

Daffa Reagan Alexander.

Dia melempar asal ponselnya karena merasa kesal. Jadi sekarang Bryan juga berniat mendekati Teressa.

Urat-urat di leher dan lengan Daffa mulai terlihat bersamaan dengan amarahnya yang di pendam.

"Anjing"

Daffa bangun dari tempatnya duduk. Dia mengambil ponselnya lagi dan langsung menghubungi Teressa yang masih bersama Bryan, sepertinya.

Tak butuh waktu lama Teressa mengangkat telponnya.

"Ngapain lo sama Bryan?" Tanya Daffa dengan ketus.

Tanpa di duga Teressa memberikan jawaban yang semakin menyulut emosinya.

'Pacaran'

"Teressa!"

'Apasih? Berisik aja... Enggak Bry bagusan yang tadi bajunya'

Emosi Daffa semakin tersulut. Pria itu menjilat bibir bawahnya sambil mendengarkan percakapan antara Bryan dengan Teressa.

"Kenapa lo bisa sama Bryan?" Tanya Daffa geram.

Bukan menjawab Teressa malah berbicara bersama dengan Bryan yang semakin membuat Daffa kesal.

'Putih aja lo cocok pake baju putih, jadi nambah ganteng'

"Teressa gue nanya!" Pekik Daffa dengan penuh kekesalan.

'Siapa sih yang nelpon?'

Itu suara Bryan. Pria itu pasti sedang melihat Teressa yang berbicara di telpon.

'Temen'

"Anjing"

Daffa menggeram kesal.

Bryan sialan!

'Ayo bayar.. Mau kemana lagi habis ini?'

Masih suara Bryan yang terdengar dengan jelas di telinga Daffa.

"Pulang!" Seru Daffa di depan ponselnya sendiri.

Tak ada tanggapan. Bukan memberikan tanggapan Teressa malah mematikan telponnya membuat Daffa mengumpat kuat dan melempar asal ponselnya.

"Bangsat Bryan! Gue susulin lo berdua anjing"

Daffa bergegas mengambil kunci motornya. Dia memakai jaket miliknya sambil berjalan keluar kamar.

Pria itu terlihat buru-buru. Dia bahkan mengabaikan orang tuanya yang mengajaknya untuk makan.

Kesal sekali rasanya melihat Bryan bersama dengan Teressa sepanjang hari ini.

Dasar penikung!

••••

Wajah Teressa terlihat begitu bahagia. Dia kembali ke rumah Bryan untuk mengambil barangnya yang tertinggal.

Hari ini cukup menyenangkan untuknya. Mereka pergi jalan-jalan. Sebenarnya atas paksaan Teressa juga karena tadinya Bryan menolak.

Tapi, akhirnya mereka pergi juga.

Teressa ingin mengucapkan terima kasih pada pria itu karena sudah membawanya pulang dan menolongnya ketika dia mabuk tadi malam.

"Thank's Sa sebenernya enggak perlu, tapi gue terima." Kata Bryan sambil tersenyum.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang