⚠️ Follow dulu sebelum membaca.
⚠️ Jangan lupa vote and comment
⚠️ Cerita murni karangan author sendiri. kalau ada nama tokoh, tempat, atau alur yang sama author minta maaf, itu murni tanpa di sengaja
" Jika di suruh memilih, maka aku lebih memil...
Setelah bersiap-siap beberapa menit, akhirnya mereka berdua berangkat ke rumah Al.
Awalnya Ayu ingin menggunakan motornya, tapi Lia melarang. Akhirnya mereka bersama menggunakan mobil Lia.
"Kita mampir ke toko sepatu bentar pak" Ucap Lia kepada sopir nya dan di iyakan.
"Lu mau beliin kak Al sepatu?" Tanya Ayu yang berada di samping Lia.
"Iya, setidaknya gua ada bawaan. Lu mau beli sekalian?" Tanya Lia menoleh ke sahabatnya.
"Enggak deh, gua udah ada" Jawab gadis itu tersenyum dan menunjukkan tas nya, bahwa di dalam sudah ada hadiah untuk Al.
Lia mengangguk dan tak lama kemudian mereka sampai di sebuah toko sepatu.
Dua orang gadis itu masuk, mereka mencari model yang cocok untuk di gunakan oleh Al.
"Bantu pilih dong yu, gua bingung kalo model kak Al itu kayak gmana" Ucap Lia kepada gadis di samping nya.
Ayu mengangguk dan mulai memilih, melihat dengan pelan satu persatu sepatu yang kira-kira cocok di gunakan untuk Al.
Mata nya tertuju pada satu sepatu yang terlihat sederhana tapi menurut nya cocok untuk Al.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ya, menurut lu ini gmana?" Tanya nya kepada Lia dan memperlihatkan sepatu itu.
"Wah bagus sih, yaudah ini aja" Jawab Lia langsung tanpa berfikir dulu.
Pilihan Ayu tak pernah gagal, pikirnya. Ketika melihat sepatu itu, ia juga langsung tertarik dan mengiyakan.
Mereka membawa sepatu tadi ke kasir untuk di bayar. Tak lama mereka mengantri dan akhirnya keluar dari toko itu.
"Eh kok lu ga minta sekalian di bungkusin tadi?" Tanya Ayu ketika mereka sudah berada di dalam mobil.
"Gausah lah, biar aje gini. Toh juga kan dia ga ngerayain besar-besaran" Jawab Lia melihat sepatu yang hanya di pakaikan kotak dan di bungkus dengan plastik tanpa menggunakan kertas kado.
"Iya juga sih" Ayu mengiyakan dan mengangguk. Walaupun tidak di bungkus pakai kertas kado juga tidak masalah, toh juga isinya sama saja.
Sekitar 10 menit, akhirnya mereka sampai di rumah Al. Rumah yang waktu itu pernah di datangi Ayu ketika menjenguk Al. Kemungkinan disini juga akan ada orang tua pria itu, pikirnya.
