ide gila

2.5K 324 48
                                    


Ayu masih terpejam tak mau menoleh ke arah pria itu. Ia terlampau kesal dan malu untuk melihat Al.

Tidak ada pergerakan dari Al. Ia berfikir jika pria itu sudah pergi dari sana.

Namun tiba-tiba...

*greb..

Jantung Ayu hampir melolos turun ke lambung nya. Ia begitu kaget saat merasakan sebuah tangan yang lebih besar dari tangan nya memeluk dari belakang.

"Beneran gamau makan hm?" Ucap Al memeluk gadis itu dari belakang.

"K-kak.." Ayu yang merasakan badan nya dengan pria itu menempel menjadi semakin gugup. Jantung nya berdetak tidak karuan.

Al menahan tawa nya agar tidak pecah. Tubuh gadis itu terasa bergetar membuat nya semakin gencar untuk menggoda nya.

"Kak jangan gini.." Lirih Ayu sambil berusaha melepaskan pelukan Al dari perut nya.

Bukan nya melepaskan, pria itu malah semakin mengeratkan pelukan nya.

"Makan atau gua yang makan lu?" Bisik Al sambil meniup belakang telinga Ayu pelan membuat gadis itu terlonjak kaget merinding dan langsung bangun.

"Yaudah ayu makan!" Ucap Ayu saat sudah bangun dan terlepas dari pelukan Al.

Pria itu terkekeh pelan sangat gemas melihat wajah Ayu yang sekarang sudah memerah.

Entah mengapa jantung pria itu juga seperti berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya. Berada di dekat Ayu membuat dirinya merasa nyaman dan betah.

"Makanya jangan sok²an gamau makan. Nanti tambah sakit siapa coba yang susah?" Lanjut Al yang terlihat seperti bapak² sedang mengomeli anak nya.

"Ck iya kak ish, bawel banget sih" Ucap Ayu pelan di akhir kata nya. Namun pendengaran Al masih bagus sehingga masih mendengar perkataan gadis itu.

"Ngomong apa tadi?"

"Ga kak gaada. Yaudah Ayu makan dulu ya, jangan di ganggu" Ucap Ayu cepat mengalihkan pertanyaan Al lalu mengambil mangkuk berisi bubur di nakas.

Terus² an di goda dan di kerjain oleh Al membuat gadis itu merasa tenaga nya terkuras.

Ia mulai memakan bubur nya dalam diam. Al yang berada di samping Ayu tak berpaling menghadap ke lain. Ia sekarang hanya memperhatikan wajah gadis yang sedang fokus memakan bubur nya.

Ayu yang merasa di perhatikan pun risih. Ia tetap fokus ke bubur nya namun pandangan nya sesekali melirik Al yang sedang menatap nya.

"Jangan gitu liatin nya kak" Celetuk Ayu tanpa menoleh ke arah Al.

"Lucu muka lu. Apalagi pas lagi ngunyah, pipi lu lucu. Udah gede jadi makin gede" Al terkekeh melihat pipi chubby gadis itu ketika mengunyah bubur nya.

Ayu yang mendengar itu pun mendengus kesal. Namun ia malas jika berdebat dengan Al lagi.

Beberapa menit di habiskan gadis itu untuk menghabiskan bubur nya. Dalam keadaan Al yang tetap memandang nya tak bersuara, namun sesekali terkekeh pelan. Ayu tak menggubris kekehan Al, ia tau jika Al menertawai dirinya.

"Udah habis" Ucap Ayu yang sudah selesai minum dan menghabiskan bubur nya.

"Anak pinter" Ucap Al tersenyum sambil mengacak rambut Ayu.

"Kak Al kayak bapak-bapak" Ucap Ayu yang mendapat perlakuan seperti itu dari Al.

"Ayok!" Jawab pria itu semangat dan di balas tatapan bingung oleh Ayu.

"Mau kemana kak?"

"Ayok bikin anak nya. Kan lu bilang gua kayak bapak-bapak. Jadi gua harus bikin anak nya dulu supaya beneran jadi bapak" Lanjut Al membuat gadis itu membelalakkan matanya.

"Apaan sih kak?! Awas kalo kakak berani macem-macem ya!" Ancam Ayu menjauhi Al, membuat laki-laki itu tertawa lagi.

"Emang tau gimana cara bikin nya?" Tanya Al yang tidak tau malu dengan senyuman nakal nya.

"Kak Al nyebelin banget sih!! Udah lah Ayu mau pulang aja" Teriak Ayu kesal lalu bangkit dari ranjang nya.

Al yang melihat itu pun menarik tangan gadis itu dengan keras.

*brak..

Ayu terjatuh. Ia kehilangan keseimbangan saat Al menarik kuat tangan nya, membuat gadis itu terjatuh.

Namun ada yang aneh...

*deg..

Ternyata Ayu jatuh tepat di atas badan Al.

Pria itu terkejut, wajah gadis di depan nya benar-benar dekat membuat jantung Al semakin berdebar hebat.

Mereka saling menatap. Seperti terhipnotis dengan ketampanan Al, gadis itu diam dan tidak bergerak sama sekali.

Al menatap gadis di atas nya dengan seksama. Wajah Ayu terlihat sangat cantik, dengan pipi chubby yang memerah dan bibir pink alami yang sedikit pucat.

Namun perhatian Al beralih ke bibir gadis itu yang terlihat menarik.

Al mendekatkan wajah nya semakin dekat dengan Ayu.
Semakin dekat, dan semakin dekat.

Sampai....

*cup..

Menempel sudah kedua benda kenyal itu. Ayu membulat kan matanya Sempurna saat merasakan bibir Al yang di diamkan menempel padanya.

Namun seakan di mantra, Ayu tidak bisa bergerak dan bahkan melepas bibir Al dari bibir nya.

Sama hal nya dengan pria itu, jantung nya sudah berdetak lebih cepat. Namun perasaan ingin mencoba bibir gadis itu lebih kuat dari pada akal nya sekarang.

Al mulai menggerakkan bibir nya. Tangan nya di gunakan untuk menahan tengkuk Ayu.

Ayu yang merasakan bibir Al bergerak pun ikut memejamkan matanya, namun bibir itu masih diam.

Pria itu mulai menyecap dan melumat kecil bibir Ayu.

Gadis itu hanya diam. Berbeda dengan Al yang sekarang sudah benar-benar menikmati bibir Ayu.

Lumatan Al semakin liar, membuat gadis itu kualahan dengan bibir Al yang menyecap bibir nya dalam.

"Mphh k-kak.. " Ayu mendorong dada Al saat nafas nya hampir habis. Ia langsung bangun dari atas badan pria itu dan duduk di samping nya.

Berkali-kali ia mengatur nafas untuk menetralkan nafasnya lagi. Begitupun dengan Al.

Dorongan Ayu yang sedikit keras membuat Al sadar. Jantung nya sudah berdetak tidak karuan, nafas nya memburuh, dan tatapan nya sudah menggelap karena gairah.

Ayu terdiam tanpa berani menoleh ke arah Al. Keadaan hening dan suasana menjadi sangat canggung.

Pria itu juga sudah duduk di samping Ayu. Ia bingung mau memulai percakapan dari mana.

"Sorry" Ucap Al tiba-tiba dengan suara nya yang masih memberat.

Ayu tidak tau harus berkata apa. Ia diam tanpa menjawab Al.

"Gua mau ke kamar mandi di kamar sebelah. Lu tiduran aja, istirahat. Nanti pulang gua anter" Lanjut Al menoleh ke arah Ayu.

Ayu mengangguk dan setelah itu Al keluar dari kamar itu.


Setelah Al keluar, Ayu langsung bernafas lega. Ia berbaring di ranjang Al sambil memegangi dada nya.

"Lu ngapain tadi sama kak Al sih yu.." Ucap Ayu pada dirinya sendiri sambil mengelus bekas bibir Al pada bibir nya yang masih terasa.

Ayu membuang pikiran nya yang aneh jauh-jauh. Ia memejamkan matanya dan ingin tertidur sebentar agar pusing nya hilang.










Tbc

Next??

Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang