Gara-gara ide

2.5K 355 137
                                    

______

Matahari sudah sedikit mengintip dari balik tirai hitam yang menutupi kamar pasangan pengantin baru itu.

Ayu menggeliat untuk menyadarkan diri dari alam mimpinya.

"Udah jam berapa ya" Ucap nya lalu mengambil ponsel di nakas.

Melihat jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, ia hanya mengangguk-angguk.

Ayu menatap ke samping nya melihat Al yang masih terlelap, membuat gadis itu tersenyum.

"Ganteng banget suami gua" Ungkap nya terkekeh lalu menyingkirkan tangan Al yang masih memeluk perut nya.

"Mau kemana?" Suara serak pria itu membuat Ayu yang baru saja akan beranjak terkejut.

"Mau masak mas, buat sarapan"

"Ga usah, nanti pesen aja. Kamu temenin mas di kasur aja sini diem" Al membuka matanya menatap gadis itu dengan mata sayu yang masih mengantuk.

"Tapi_"

"Gaada penolakan sayang!"

Ayu hanya bisa pasrah dan mengangguk, ia bersandar di kepala ranjang dan dengan cepat Al langsung tiduran di paha gadis itu dan memeluk kaki Ayu.

"Dulu aja gamau deket-deket sama Ayu" Ucap Ayu menyindir Al sambil mengusap-usap rambut pria itu.

"Kan itu dulu sayang, sekarang beda" Jawab Al terkekeh dan membalikkan badan nya tenglungkup di kaki Ayu yang sedang selonjoran.

Ia mendusel di perut Ayu membuat gadis itu terkekeh geli.

"Kapan selesai nya?" Tanya Al tiba-tiba membuat Ayu mengernyit bingung.

"Datang bulan nya kapan selesai?"

"Ooo, mungkin nanti selesai. Kayaknya ga terlalu lama sekarang" Jawab Ayu.

"Yes!!" Al yang mendengar jawaban gadis itu bersorak senang dan memeluk perut Ayu lebih erat.

"Emang kenapa?" Ayu yang masih tak mengerti maksud Al hanya bingung dengan tingkah suami nya itu.

Al mendongak dan menatap wajah gadis cantik ini. "Mau punya anak?" Tanya Al membuat Ayu merona, sekarang ia mengerti apa yang di maksud oleh pria itu.

Ayu mengalihkan pandangan nya ke arah lain. Ia malu jika berhadapan langsung dengan wajah Al yang bahkan mungkin sebentar lagi pria inilah yang akan membuat nya mengandung.

"Mas ga bakal paksa kamu kalau kamu belum siap" Lanjut Al sehingga gadis itu menoleh kembali.

"Enggak, itu sudah kewajiban Ayu sebagai istri. Jadi Ayu ikut mas aja" Jawab Ayu pasti.

Walaupun ia ragu apakah dirinya sudah pantas atau tidak menjadi seorang ibu, tapi ia yakin itu adalah kewajiban nya dan jika Tuhan mempercayai nya maka pasti dirinya bisa.

Al yang mendengar jawaban Ayu tersenyum senang.

*cup..

Kecupan di bibir nya membuat Ayu terkejut, wajah nya memerah melihat wajah tampan Al sangat dekat dengan nya.

Al bangun dan duduk di samping Ayu lalu mengangkat gadis itu untuk duduk di pangkuan nya. Gerakan yang selalu tiba-tiba dan selalu membuat Ayu terkejut.

"Makasih sayang" Ucap Al lalu memeluk pinggang gadis di pangkuan nya dan di angguki oleh Ayu.

Ia memeluk leher Al dan kembali saling meresapi rasa cinta masing-masing.

Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang