Beli obat

2.4K 374 184
                                    

_____

"Ya Allah, cantik banget calon istri gua" Ucap Al memperhatikan gadis yang sekarang sedang mengunyah makanan nya.


Ayu yang mendengar itu seketika membuat wajah nya memerah, namun ia harus tetap terlihat biasa saja. Tidak boleh Al tau kalau dirinya sedang salting.

"Ya Allah, boleh ga nikahin dia sekarang?" Ucap pria itu kembali namun tidak di hiraukan Ayu.

Ia tetap memakan bubur ayam nya tanpa menoleh ke arah Al. Bukan tak mendengar, tapi gadis itu tidak mau ia malu karena Al mengetahui dirinya salting. Jadi lebih baik di hiraukan.

"Ya Allah..badan cewek gua montok banget, jadi pengen__"

*sreett

"Aduh aduh sayang sakit shh" Al yang belum menyelesaikan perkataan nya meringis sakit karena sekarang tangan Ayu sudah beralih ke pinggang pria itu untuk di cubit.

"Rasain! Makanya jangan aneh-aneh" Ucap Ayu yang tadinya diam akhirnya membuka suara.

Ia tau pasti alur arah pembicaraan Al sudah ke yang lain.

"Hehe kan becanda yang" Cengenges Al sambil mengusap pinggang nya.

"Hehe hehe, yang yang yang yang. Inget ya kak, kita gaada hubungan!" Tegas gadis itu dengan tatapan sinis.

Al yang melihat itu terkekeh. Ia menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Makanya kita nikah, supaya ada hubungan" Ucap Al lagi.

"Udah diem deh kak! Ayu mau makan, jangan ganggu. Kalau ganggu lagi, Ayu suruh kakak keluar!" Ucapan gadis itu membuat Al akhirnya diam.

Ayu kembali melanjutkan makan nya yang sempat tertunda. Beberapa menit ia gunakan dalam keadaan diam, dan Al juga tidak berani membuka suara nya.

"Awh shh" Al kaget mendengar ringisan yang tiba-tiba di keluarkan oleh gadis di depan nya.

"Lu kenapa?" Tanya Al panik ketika Ayu memegang perut nya.

"Perut Ayu nyeri banget kak" Jawab Ayu sambil terus memegang perut nya yang terasa nyeri.

"Gua beliin obat ya" Ucap Al kembali dan langsung berdiri.

Namun langkah nya terhenti saat Ayu menahan tangan nya.

"Bentar kak" Ucap Ayu dan ikut berdiri.

"Eh kok itu merah" Perkataan Al membuat gadis itu menoleh ke arah tempat duduk nya tadi.

Ia sangat terkejut saat melihat sprei nya terkena dengan bercak darah.

"Astagaa" Gadis itu menepuk jidat nya pelan, ia mengingat bahwa ini sudah masuk waktu datang bulan nya.

Wajah nya memerah karena malu kepergok oleh Al.

"Lu gapapa kan?" Tanya Al kembali melihat wajah gadis itu memerah dan kepala nya menunduk.

"Gapapa kak, emm.. Kakak pulang aja dulu ya, nanti Ayu beli obat nya sendiri" Gadis itu memberanikan mengangkat wajah nya lalu mendorong badan Al pelan.

"Dih, mana bisa gua biarin lu pergi beli obat sendiri dalam keadaan kayak gini"

"Tapi kak itu__" Ayu bingung harus memberitau Al seperti apa. Terlalu malu untuknya jika Al tau.

Pria itu diam, ia melihat kembali bercak darah yang ada di sprei dan mencerna apa yang sedang terjadi.

"Datang bulan?" Tanya Al yang sekarang sudah mengerti, lalu tersenyum.

Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang