Bangunan penuh puing itu kini sudah penuh oleh beberapa orang yang terkapar tak berdaya, Mingyu tersenyum bangga. Pasukan 14k Triad walaupun kalah jumlah mereka tetap bisa meraih kemenangan, "cari ketua mereka!"
Beberapa orang yang masih bertahan hingga akhir menganggur patuh mereka berpencar untuk mencari sang ketua Mara Salvatruca, namun Migyu tak pernah tahu jika sang ketua Mara Salvatruca atau sering di kenal MS 13 ini tak ada yang tahu seperti apa wajahnya.
Mingyu ikut berkeliling, melihat satu persatu wajah mereka. Bisa ia lihat jika ada tato di leher anggota MS 13, "sial ini terlalu banyak." Umpatnya.
Mingyu berhenti melangkah, "BAKAR MEREKA SEMUA!" Teriak Mingyu keras.
Karena jumlah anggota MS 13 ini kurang lebih ada 400 orang dan mereka kini berada jauh dari Seoul hanya di sebuah bangunan bekas universitas yang luasnya tak main-main.
"Tuan bagaimana dengan anggota kita yang terluka?" Salah satu anggotanya mengintrupsi.
"Tinggalkan mereka!"
Terkejut? tentu tidak.
Mereka di latih untuk menjadi kuat, jika disaat seperti ini yang mereka lakukan hanya melindungi nyawa sendiri juga nyawa sang ketua. Yang terluka tak pernah Mingyu bawa pulang di setiap perang untuk di rawat, karena baginya mereka hanya beban.
Yang tersisa segera mengambil drum berisi minyak yang mereka siapkan di suatu tempat, menyiram mereka yang tergeletak tak berdaya.
Sebagian dari mereka masih hidup, namun mereka lumpuh total karena sarafnya yang rusak.
Mingyu melempar korek api yang ia pegang, tawa mulai mengisi kepulan api yang membakar tubuh itu. Tak ada jerit yang terdengar, namun jelas sekali jika di mata mereka terpancar sebuah ketakutan.
"Aku akan menjemputmu, Minie." Ucap Mingyu menyugar rambutnya kebelakang.
DOR
Langkah Migyu terhenti, ia menunduk kaku melihat perutnya yang di tembus oleh timah panas itu, "s-sial."
Suara tembakan susulan kembali terdengar menumbangkan sisa pasukan dari Mingyu.
Dari jarak kejauhan, salah satu sniper kepercayaan MS 13 mulai beraksi. Pria dengan topeng kelinci itu sengaja bertindak di akhir, karena itu adalah tugas yang ia terima.
"Tuan, mereka semua sudah mati." Ucapnya setelah menyentuh alat komunikasi yang me lingkar di lehernya seperti cooker.
Kepulan asap bisa Yoongi lihat dari jendela masion nya, ia yakin jika pertempuran itu sudah selesai. Ia menatap lurus keluar jendela, "kita sudah membuat kesepakatan, Jung Yoongi." Suara itu mengintrupsinya, Yoongi berbalik.
Beberapa pria dengan jubah hitam juga topeng yang menutupi wajah mereka masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu.
Dagunya bergerak menunjuk sebuah laptop yang berada di tengah ranjang, "ingat jangan sentuh adikku seujung kuku sekalipun." Ucapnya datar.
Salah satu yang Yoongi yakini ketua mafia itu berjalan mendekat, meraih laptop itu. "Titik merah ini?"
"Ya, mereka sedang berada di Hong Kong. Aku memasang alat pelacak di kalung yang ia gunakan."
Pria itu mengangguk, wajahnya terangkat untuk menatap Yoongi.
"Senang bisa melihatmu kembali menggunakan kaki cacat mu, Suga."
Yoongi mengenal erat, ia yakin jika wajah di balik topeng itu tengah tersenyum mengejek kearahnya. Memang benar, ia kini sudah kembali berjalan walau masih sedikit kaku. Namun kini kursi dengan roda itu sudah tak pernah ia gunakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lo$er Lo💜er (END)
FanfictionHanya tentang seorang pemuda berusia 17 tahun yang jatuh cinta pada seorang pengusaha kaya raya. ⚠️BXB Jeon Jungkook Dom! Jung Hoseok Sub! Genre : Romance, Family, Angst 18+, sedikit bumbu blood. Start : 24/10/21 🥇BDSM 28/11/21