BAB 41 (LAST CHAPT)

542 58 15
                                    

Daniel bisa melihat jika tubuh itu sudah tak bergerak, melangkah pergi walaupun ia masih  bisa merasakan jika Hoseok masih hidup. Semua rencana yang ia susun hancur berantakan, "Hah pada akhirnya akan sama saja."

"Seharusnya aku membunuh Hoseok terlebih dahulu sebelum si Kim itu mati."

**

Tak bisa di pungkiri jika kini fokus Jungkook terpecah, debar di dadanya semakin meningkat kala mendengar ribut Yoongi di alat komunikasi mereka.

"BRENGSEK, LEPASKAN AKU!"

"PRIA ITU, AKU AKAN MEMBUNUHNYA, ARGH.."

"BOCAH LEPASKAN AKU!"

Itu Yoongi yang berteriak, tubuhnya di cekal oleh Soobin yang lebih tinggi darinya walaupun ia takut pada Yoongi tapi perintah sang Godfather tidak bisa di bantah.

"Tu-tuan, tenanglah! yang lain sedang berusaha menyelamatkan Hoseok-ssi." Ucap Soobin pelan.

"BRENGSEK, HOSEOK SEKARAT BODOH. KAU MELIHATNYA BUKAN?!"

Jantung Jungkook terasa sesak mendengar teriakan itu, ia semakin menarik gas agar cepat sampai menuju markas itu, "tidak, kau  tidak boleh pergi."

Setetes airmata itu ia usap kasar, tak hanya Jungkook yang diliputi oleh rasa takut juga emosi Sehun juga Min Ho merasakan hal yang sama mereka juga terkejut mendengar informasi dari Yoongi yang menyadap cctv markas itu, Hoseok mereka kini tengah diambang kesadaran.

Semuanya bergegas menyerang, suara pertempuran terdengar nyaring. Tak hanya satu ataupun dua orang yang jatuh berguguran, Sehun yang membawa mobil sport mengejar motor Jungkook.

"Terus masuk, aku akan membuka jalan." Ucapnya setelah menurunkan sedikit kaca mobil.

Jungkook mengangguk paham di balik helm fullface nya.

Suara ribut membuat Daniel menatap diam dari atas markas, ia bisa melihat pertarungan itu dengan jelas dari balik jendela hitam yang tak terlihat dari luar.

"Siapa mereka?" Ucapnya datar.

"Pasukan Sinaloa juga sang Godfather tuan." Ucap asistennya.

Daniel berdecih, "buka jalan mereka, kita tidak punya urusan."

"Siapkan penerbangan ku, kita akan kembali."

Daniel melangkah pergi, kembali memakai topeng untuk menutup wajahnya. Urusannya di Seoul sudah berakhir.

"Dan satu lagi," senyuman miring kini memenuhi bibir tipis itu.

"Bakar ruangan itu!" Lanjutnya sembari tertawa.

Tak hanya Min Ho yang menyadari jika beberapa pasukan MS 13 mulai mundur, wilayah itu semakin sepi saja.

"Mereka semua pergi?" Ucap Min Ho pelan.

"Kurasa iya." Itu Sehun yang menjawab.

Jungkook yang sudah tiba di pintu besi yang tadi di masuk Suho mendorong pintu itu.

"Fuck, kenapa ini tidak bisa di buka?" Ucapnya geram.

"Arrghh..."

Brak

Jungkook menentang pintu itu kesal, ia meraih helm di atas motornya lalu membanting helm itu ke arah pintu.

"Berfikir, ayo berfikir Key." Ucapnya sembari memegang kepalanya.

Jungkook meraih senjatanya, membidik engsel pintu besi itu berulang kali.

Dor

Dor

Lo$er Lo💜er (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang