BAB 16 FLASHBACK Warning⚠️ 18+

529 57 11
                                    

Hoseok menatap takut Suho yang kini berdiri menjulang di depannya, "menjauh dariku!" Ucapnya dengan suara sedikit bergetar.

"Ikut aku!"

Hoseok menggeleng, ia semakin merapatkan tubuhnya dengan dinding di belakangnya, Suho berjalan semakin mendekat memghimpit tubuh Hoseok diantara sudut sel tahanannya.

"Aku tidak menerima penolakan, Jung Hoseok-ssi. Atau mungkin Kim Hoseok, sebentar lagi margaku akan berada didepan namamu."

Hoseok mendongak, menatap manik hitam itu dalam, "mmph."

Penglihatan Hoseok mengabur saat Suho menutup hidungnya dengan scraft yang sudah di olesi obat tidur, ia menahan tubuh Hoseok yang limbung lalu menggedongnya.

Suho memasuki mobil, masih dengan Hoseok di pangkuannya.

"Bagaimana persiapannya?"

"Tuan Jimin sudah menyiapkan semuanya Tuan." Ucap sang sekertaris sopan.

Suho mengangguk kecil, menatap wajah damai Hoseok yang tengah tertidur sembari tersenyum kecil.

"Sebentar lagi kau akan resmi menjadi milikku."

Mobil hitam itu memecah jalanan Seoul, hanya 15 menit waktu yang di butuhkan untuk sampai tujuan.

Suho keluar setelah pintu mobil di buka oleh sang sekertaris, ia membawa Hoseok ke dalam gereja itu.

"Hyung, siapa yang kau bawa itu?" Jimin datang dengan langkah lebarnya, ia menatap pria manis yang ada di gendongan sang kakak.

"Tentu saja calon istriku, Jiminie." Ucap Suho santai, ia kembali melangkah masuk.

"Hyung, kupikir kau akan membawa Seulgi Noona untuk meresmikan pernikahan kalian setelah Jenny berusia 1 tahun!"

Jimin menggeram marah, ia sudah menghabiskan banyak waktu untuk mendekor juga menyewa seorang pendeta tapi bukan kakak iparnya yang di bawa melainkan seorang pria asing.

"Tutup mulut mu, Ji!"

Suho berdiri di depan sang pendeta yang menatapnya bingung.

"Cepat mulai!" Ucapnya datar.

Sang pendeta terhentak, ia membaca janji di dalam alkitab dengan gugup. Setelah pengucapan janji pernikahan itu Suho tersenyum menatap Hoseok di gendongannya, ia menunduk untuk meraih bibir love yang sedikit pucat itu.

Hanya sebuah kecupan singkat, ia kemudian berbalik menatap sang adik.

"Jangan ceritakan ini pada siapapun, Ji!"

"Sudah cukup aku bersandiwara di depan perempuan itu, aku dan Seulgi menikah hanya karena kerja sama perusahaan."

"Dan soal Jenny, itu mungkin hanya bonus saja dari aktivitas ku dengannya di atas ranjang."

Suho tersenyum miring melihat wajah Jimin yang menahan emosi, lalu beralih menatap wajah Hoseok.

"Dia Kim Hoseok, orang yang aku cintai. Jangan coba-coba untuk menyakitinya!"

Setelah mengucapkan itu Suho pergi begitu saja, meninggalkan Jimin yang menatapnya tajam.

"Jalang sialan!"

**

Kamar dengan nuansa serba hitam itu terlihat sangat menyeramkan, namun Kim Suho menyukainya. Ia membaringkam tubuh Hoseok di atas ranjang yang penuh oleh kelopak mawar merah.

Telunjuknya mengelus lembut wajah cantik Hoseok pelan, mulai dari dahi, pipi, rahang, bibir juga leher jenjangnya.

Suho menelan salivanya, tubuhnya seketika berkeringat. Ia melepas bajunya dengan tergesa melempar baju itu ke lantai, mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir love Hoseok. Lumatan kecil ia berikan pada bibir atas dan bawah milik Hoseok.

Lo$er Lo💜er (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang