BAB 27

362 66 6
                                    

Brak

Suho melempar semua berkas yang baru saja di laporkan oleh bawahannya hingga berserakan di lantai.

"Tuan, itu semua laporan keuangan bulan ini."

"Laporan? kau bilang deretan angka minus itu laporan?" Bentak Suho membuat karyawan di bagian keuangan itu menunduk dalam.

"I-itu—"

"PANGGIL SEMUA KARYAWAN DI DEPARTEMEN PENGELOLA KEUANGAN!"

Karyawan itu pergi dengan tergesa meninggalakan Suho yang menarik kasar dasinya.

"Fuck!"

Suho menatap kesal, ia membuka laptopnya memastikan kembali pengeluaran perusahaan har ini dimana angka itu melonjak drastis, "Bajingan mana yang membuat 1% saham perusahaan habis begitu saja?!"

Tak butuh lama, Suho mengangguk kecil saat sekertaris memberitahukan jika semua karyawan sudah berkumpul.

Suho melangkah gagah, menatap datar 12 orang yang berkumpul di ruang rapat. "Jelaskan!"

Berkas-berkas itu berhamburan di atas meja rapat, Suho menyalakan layar yang kini menayangkan deretan angka yang cukup membuat tercengang.

Tak ada yang berani mengangkat kepala, sampai akhirnya seorang wanita dengan rambut sebahu mendongak menatap manik tajam itu, "maaf sajang-nim, pengeluaran itu di lakukan tadi pagi."

"Manajer dari BT21 store menuntut KJM corp karena—" Ucapan wanita itu terhenti sejenak untuk menelan ludah.

"A-ada seseorang yang merekomendasikan pembayaran ke perusahaan."

"Jadi mau tidak mau kami memberikannya, Sajang-nim."

Suho menggebrak meja, membuat semua mata tertuju padanya. Auranya yang mencekam mendominasi, "tanpa seizin ku?"

"Kalian hanya akan mendapatkan separuh gaji kalian selama 12 bulan penuh!"

"Kembali bekerja!" Finalnya.

Semuanya terkejut bukan main, mereka saling menatap. Ingin mengajukan protes namun terlampau takut.

Jika Suho kesal karena pengeluaran tak terduga perusahaan nya lain dengan Jimin yang tengah mengendarai mobilnya menuju mansion Kim.

"Kau pikir bisa bersenang-senang, Kim Hoseok?!" Geram Jimin.

Derit roda kecil mengalun kala mobil Jimin menepi, salah satu penjaga membuka gerbang juga memberi salam.

Jimin kembali melajukan mobilnya menuju bagasi, tubuhnya yang terbalut kemeja biru langit kaos putih tipis juga jeans ketat menempel apik di tubuh atletis namun juga sexy secara bersamaan.

Jimin berjalan dengan angkuh memasuki mansion, kacamata hitam bertengger apik di hidung runcingnya, "dimana Hoseok?" Ucapnya membuat kernyitan halus tercipta di maid yang ia temui.

"Tuan sedang berada di kamar—"

Tanpa mendengar penjelasan lebih lanjut Jimin kembali melangkah pergi, tujuannya adalah kamar utama tempat dimana Hoseok kini tengah terlelap di antara boneka Mang nya.

Brak

Dentuman pintu itu tak membuat Hoseok terusik, pria itu masih terlelap.

"Apa-apaan kamar ini?" Ucap Jimin dengan kernyitan halus di dahinya.

Ia yakin, sang kakak tidak pernah menyukai warna seterang ini. Suho lebih suka warna gelap yang mendominasi, namun kini kamar itu di penuhi berbagai jenis boneka kuda biru di setiap sudut belum lagi stiker dindingnya yang kini berwarna biru dengan hiasan awan.

Lo$er Lo💜er (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang