BAB 36

256 52 5
                                    

Kini semua sudah berkumpul, begitupun Jungkook yang kini sebagian wajahnya di penuhi plester luka bergambar hewan lucu.

"Jadi, Soobin apa yang kau temukan sampai membuat kegaduhan?"

Choi Soobin pria dengan tinggi 175cm itu melangkah maju dengan wajah tertunduk tak cukup keberanian untuk menatap mata tajam itu, "I-itu,  aku mencoba untuk menyusup dalam sistem milik 14k Triad. Dan ketua mereka Kim Suho itu dia, dia-"

"Berhenti bertele-tele bocah." Ucap Min Ho geram.

"Dia suami Hoseok-ssi." Ucapnya cepat.

Jungkook mengangguk kecil walaupun ia tahu kini semua mata tertuju pada Soobin.

"Jangan membual!" Bentak Min Ho.

Sehun mengangkat telapak tangannya memberi peringatan pada sang Lord jika Godfather lah yang berkuasa disini, tatapan datar membuat yang lebih tua berdecih.

"Kami menemukan dimana letak Mansion Jung."

"Ayo pergi!"

Semuanya keluar mengikuti Sang Godfather lain halnya dengan Min Ho yang menarik kerah jaket yang Jungkook kenakan, "kau sudah mengetahuinya, Jeon?"

"Brengsek."

Anggukan kecil itu membuat Min Ho berdecih, "jangan pura-pura bodoh kali ini, Jeon."

Prang

"Aku tahu kau diam-diam belajar menembak bersama Jaehyun." 

Glock, salah satu pistol semi-otomatis iyu sang Lord lempar berhenti tepat di bawah kaki Jungkok.

"Kau harus kuat jika ingin bersanding dengan tupai kecil ku."

"Aku tidak bisa!" Ucap Jungkook membuat langkah Min Ho terhenti.

"Aku ingin Barret M82." 

Min Ho bisa melihat dengan jelas seringai di bibir yang sudutnya sedikit terluka itu, "aku tidak bisa bertarung jarak dekat." Lanjut Jungkook.

 Kali ini ia tidak akan kalah, Jungkook sudah menyiapkan semuanya. Bahkan sebuah kepribadian lain di dalam dirinya terbentuk dari rasa takut juga obsesinya terhadap Jung Hoseok. Key, salah satu kepribadiannya yang lain di dalam tubuhnya. 

Jungkook menyadari itu, saat pria yang sering sekali berbicara padanya lewat alam bawah sadar. Karena sejujurnya Jungkook punya trauma terhadap darah yang berlebih, dan saat ia dengan brutal menusuk kedua pria yang di temui kala itu pikirannya benar-benar kosong.

Min Ho bisa menyadari jika itu bukan Jungkook, tatapan yang keluar dari mata bundar itu berbeda.

"Kau akan mendapatkannya setelah kita berhasil menangkap bajingan itu."

Jungkook mengangguk kecil memasukkan kedua tangannya ke saku jaket yang ia gunakan, "Jadi kita akan pergi?"

"Ya, menemui Yoongi."

Dan disinilah mereka semua, duduk di ruang tamu mansion Jung. Yoongi menatap orang di depannya tak minat, "apa yang kalian inginkan?"

"Sikap ketus mu sama persis sepertinya, aku tak ingin mengulur waktu."

Sehun bangkit berjalan pelan kearah Yoongi yang duduk di sebrangnya, "dimana Hoseok?"

"Kau orang terakhir yang berkomunikasi dengannya."

Yoongi menarik sudut bibirnya, "bukan urusan ku."

"Lagipula Hoseok memilih jalannya sendiri," ponsel itu Yoongi lempar tepat pada kaki Sehun membuat pria itu berhenti melangkah.

Sehun mengambilnya, membaca isi pesan singkat yang membuat emosinya kini berkumpul di puncak kepalanya.

Hoseok message :

Hyung, aku sudah memutuskannya. Jangan khawatirkan aku, Suho Hyung sudah berubah. Kami akan hidup bahagia. Jaga dirimu.

"Kau membacanya?"

"Aku sudah tidak punya alasan mengkhawatirkannya." Lanjut Yoongi.

Itu adalah pesan terakhir yang Hoseok kirimkan padanya sesaat setelah Yoongi memberikan kalung itu.

"Jangan terlalu naif, Jung Yoongi!"

"Kau pasti tahu dimana keberadaannya, jangan berbohong!" Gertak Sehun.

Yoongi memiringkan kepalanya menatap tajam pria di depannya, "kenapa kau terobsesi pada Hoseok, aku bahkan tidak mengenal mu."

"Kau ingin tahu siapa aku, huh?"

Pekikan terdengar melalui beberapa pelayan yangtak sengaja lewat, Yoongi terlampau biasa saja saat ujung benda dingin itu berada di dahinya.

"Aku bisa membunuhmu kapan saja." Ucap Sehun datar.

Min Ho yang hanya diam menatap kagum, tak ada sedikitpun biar ketakutan pada kedua mata kucing itu, Chanyeol dan Kris teramat paham dengan perlakuan sang Godfather jadi mereka hanya diam.

Seringai kini terlampir jelas di bibir Yoongi, "ini mansion ku jika kau lupa." Ucapnya tak kalah datar, tangannya menunjuk ke atas.

Tentu yang lain ikut menegadah membuat ke enam orang itu semua tercekat, pria dengan topeng berbagai bentuk juga tengah menodongkan senjata ke arah mereka. 

"Fuck Yoongi, sejak kapan kau bergabung dengan mereka?" 

Kali ini Min Ho yang bersuara, menatap tak percaya pria yang dulu sangat senang menatapnya penuh kesal. Kini bergabung dengan dunia gelap, mereka semua tahu siapa orang-orang di balik topeng itu.

"Aku mati, begitupun dengan kalian." Ucap Yoongi menyadarkan tubuhnya di punggung Sofa.

"Kau pikir meminta bantuan MS 13 akan membawa Hoseok dengan keadaan baik-baik saja?" Desis Sehun.

"Tentu tidak,"

Yoongi menatap kebelakang tubuh Sehun, menatap wajah itu satu persatu.

"Bukankah aku punya kalian?"

Semua nya menghela nafas hampir bersamaan, "kucing licik."

Yoongi tersenyum senang, ia bangkit lalu mendongak ke atas meminta agar mereka kembali pada posisinya.

"Kita tidak punya cukup waktu." Ucapnya berjalan keluar mansion di ikuti yang lain.

"Kau yakin mereka akan diam saja, Yoongi?" Ucap Sehun kembali menatap bangunan itu.

"Mereka ada di pihakku."

"Jadi kau hanya ingin pamer tadi?" Ucap Sehun tak percaya.

"Diamlah pak tua, kau selalu cerewet!"

"Kita akan pergi ke Hong Kong, Hoseok dan MS 13 sedang menuju kesana."

Sehun mengangguk mereka masuk ke dalam mobil, selanjutnya adalah hal yang mungkin akan banyak menggunakan tenaga.

Jungkook menatap keluar jendela.

"Jadi bagaimana Loser?" 

"Shut up, Key!"

Jungkook menggeram kesal, "kau bisa bermain saat aku memintamu keluar."

"Menyedihkan sekali, Kook. Kau lemah dan juga pengecut."

Itu Jungkook yang sedang berkomunikasi dengan Key, alter egonya.

**

Suho menatap ponselnya lamat, sudah 1 hari semenjak ia menghubungi Mingyu pria tan itu sulit sekali ia hubungi.

"Shit Park Mingyu kemana kau?"

Suho menggeram kesal, ia kini sedang berada di salah satu bar miliknya yang ada di Hong Kong. Tak hanya sebuah tempat bersenang-senang, bar itu juga merupakan salah satu merkasnya.

"Hubungi tim yang ada di Seoul, juga Jepang. Cari tahu keadaan disana!" Perintahnya pada semua bawahannya yang berada di depan komputernya masing-masing.

  Suho bersandar pada bangkunya, memijit pelan pangkal hidungnya. 

"Sebaiknya aku pulang, Hoseok pasti kembali merajuk karena aku pergi."

Suho tidak tahu saja, bagaimana kini keadaan Mansion yang sedang berusaha menyembunyikan satu harta yang paling berharga untuknya.

20:27/12.21


Lo$er Lo💜er (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang