Kaluna, Eila dan Zemira segera merebahkan tubuh mereka di kasur setelah melewati hari yang panjang dan melelahkan tapi juga memberikan rasa syukur dan bahagia yang nggak terkira untuk mereka. Tidak terasa 1,5 tahun telah berlalu setelah kelulusan mereka. Zemira berhasil menjadi jaksa setelah melewati proses seleksi yang ketat dan lumayan sulit. Sedangkan Eila bergabung bersama Samara & Partner Law Firm. Berbeda dengan Kaluna yang mendapat beberapa tawaran dari firma hukum tapi dia memilih untuk melanjutkan yayasan milik neneknya dari pihak mama, Arshika Foundation. Satu bulan setelah wisuda, Kaluna mendaftar ikut Volunteering Trip yang dibuka oleh salah satu yayasan yang membuat dia tergerak dan mengubah pilihan profesinya. Selain masih tetap fokus dengan kafe dan brand kosmetik bersama Kayla, Kaluna juga dipercayakan sekarang menjadi pimpinan Arshika Foundation.
Beberapa hari terakhir dia habiskan di desa Kadiroma, Sumba Barat Daya NTT dalam kegiatan Volunteer Trip yang diadakan yayasannya. Kaluna turun langsung untuk bertemu dan mendampingi para sukarelawan yang sudah rela menyediakan waktu dan tenaga mereka untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Eila dan Zemira juga sengaja mengambil cuti untuk bisa ikut di Voluntrip kali ini. Banyak pelajaran yang keduanya dapatkan setelah menghabiskan waktu beberapa hari di sini. Bersyukur untuk pencapaian mereka sampai hari ini adalah yang pertama mereka dapatkan.
"Mandi nggak nih?" tanya Eila membuka sunyi yang menyelimuti ketiganya yang sejak tadi belum mengeluarkan suara.
"Lo berdua duluan aja. Gue mau video call-an dulu sama Rasen." jawab Kaluna.
"Lo duluan deh, gue belum beres packing tadi." Ucap Zemira. Eila mengangguk dan berjalan ke kamar mandi. Zemira bangun dengan malas-malasan untuk packing karena besok siang mereka sudah kembali ke Jakarta.
Kaluna mengambil ponselnya dan mengetikkan pesan untuk tunangannya.
Rasendriya ❤ :
Hai
Sibuk nggak?
Tidak sampai semenit ponselnya berbunyi menampilkan permintaan video call dari Rasen.
"Haiiii." Kaluna tersenyum lebar saat wajah tampan tunangannya terlihat di layar.
"Kangen." Rajuk Rasen dengan wajah cemberut.
"Besok kan pulang sayang. Kamu beneran mau jemput? Nggak capek? Aku nyampe abis maghrib kalau nggak delay."
"Nggak lah. Aku bisa tiduran di mobil nanti sambil nunggu kamu landing. Nginap apart dulu kan?"
"Iyaaaa. How's your day?"
"Busy as always dan makin nyebelin karena kangen sama pacar aku. Kamu gimana?"
"Hehehe sabar besok juga ketemu, insya Allah. Exhausting but satisfying, ngerti nggak?"
"Iya ngerti. Udah selesai packing?" Rasen tersenyum.
"Udah kok, kan bawaan aku nggak sebanyak Eila sama Zemira yang kayak mau pindahan aja."
"Diem lo." Zemira menyeletuk yang membuat Kaluna terkekeh.
"Kamu pulang ke rumah atau apart?"
"Ke rumah soalnya tadi dari kantor ke rumah oma dulu. Dapat salam dari oma, jangan capek-capek katanya."
"Nggak capek kok, tenang aja. Kamu tuh yang jangan capek-capek, apa-apa dikerjain sendiri. Punya banyak karyawan tapi kalo apa-apa dikerjain sendiri yah sama juga boong."
"Ya makanya kamu cepetan pulang, jangan keseringan Voluntrip ninggalin aku. Nanti kalo kepincut orang gimana?"
"Heh sembarangan mulutnya. Mana ada mau kepincut orang meanwhile I have a hot, handsome and rich fiancé?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE GROWS
Romance"Kita tunangan, tapi gue tetap sama cewek gue. Lo kalo mau cari cowok lain juga nggak apa-apa." "Dengerin gue. Hanya karena gue nggak menolak perjodohan ini bukan berarti lo bisa seenaknya ngomong begitu. Pilihan kita saat ini cuma dua. Satu, menola...