Senyum lebar terkembang di wajah Kaluna kala dia menangkap bayangan lelaki tampan bermata sipit, hidung bangir yang kalau dilihat dari samping seperti perosotan saking mancungnya, rambut yang di cat blonde sehingga membuat wajahnya agak kebulean melambaikan tangan dengan semangat ke arahnya. Meninggalkan Madhava dan Cashel beberapa langkah di belakangnya, Kaluna segera berlari dan menyambar tubuh Kalandra si lelaki berambut blonde yang merupakan saudara kembarnya. Yah, Kalandra bukannya asli berambut blonde, tapi dia sengaja mengganti warna rambutnya yang tadinya hitam legam dengan warna mencolok yang sangat cocok di kulit putih bersihnya.
"I hate to say this, but I miss you." Ucap Kaluna yang masih bergelayut di leher saudara kembarnya. Kalandra terkekeh.
"Miss you too Cil."
Keduanya asyik berpelukan, mengabaikan tatapan orang-orang yang berlalu lalang yang mengira mungkin keduanya sepasang kekasih. Kaluna baru saja tiba setelah perjalanan panjang dari Amerika. Setelah satu tahun menjadi mahasiswa program pertukaran pelajar di Harvard University bersama sepupunya Madhava dan teman angkatannya Cashel, akhirnya Kaluna pulang. For good not only for temporary like 6 months ago dimana dia pulang hanya selama seminggu karena harus menghadiri pernikahan kakak tertuanya Kayla.
"Udah kali pelukannya, udah kayak orang pacaran aja. Sejam lagi juga pasti sudah adu mulut." Ledek Madhava yang sekarang sudah berdiri di samping mereka.
"Hei bro, apa kabar?" Kalandra melepas pelukan Kaluna untuk ber-tos ria dengan Madhava.
"Good. Kabar om sama tante gimana?"
"Baik juga, tambah sibuk. Hai Cas, apa kabar?" Kalandra yang ramah juga menyapa Cashel yang membalas jabatan tangannya sambil tersenyum lebar.
"Baik Kal."
"Lo berdua dijemput?" tanya Kaluna pada Madhava dan Cashel.
"Sopir papa otw, Cashel bareng gue."
"Kita duluan nggak apa-apa? Soalnya mami juga udah nungguin anak gadis kesayangannya." Ucap Kalandra sambil merangkul Kaluna.
"Iya duluan aja." balas Madhava.
"Bye guys, see you. Hati-hati yah?" pamit Kaluna sambil melambaikan tangan sebelum mengikuti langkah Kalandra menuju parkiran.
Hampir 60 menit waktu mereka habiskan sebelum BMW X6 milik Kalandra mulai memasuki gerbang perumahan elit dan memarkirkan mobilnya di pekarangan salah satu rumah mewah. Keduanya menurunkan barang bawaan Kaluna sebelum melangkah masuk.
"Mamiiiii......" Kaluna segera berlari menghampiri maminya yang sudah menunggu dan memeluk wanita kesayangannya itu.
"How are you?" Fanya, mami Kalandra dan Kaluna menangkup pipi tirus anak gadisnya dan memindai Kaluna dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"As you see? Sehat nggak kurang apapun. Kangeeeeeen....." Kaluna kembali memeluk sang mami erat.
"Mau makan apa sayang?"
Kaluna menggeleng, "mau tidur dulu. Nggak puas bobo di pesawat, bangun tidur baru Kalu makan."
"Ya sudah. Tapi sebelum bobo ketemu tante Ayuna sebentar yah? Lagi di gazebo belakang."
Kaluna mengernyit bingung. Kenapa tiba-tiba mami meminta dia bertemu sahabatnya sekarang. Matanya berpindah pada Kalandra meminta clue, yang ditanya lewat tatapan mata hanya tersenyum memamerkan eye smile yang indah seperti maminya sambil mengangkat kedua bahunya.
"Koper lo gue taroh kamar yah?" ucap Kalandra sebelum melesat naik ke lantai 2 sambil menenteng 2 koper Kaluna.
"Ayo sayang." Mami menggamit lengan Kaluna dan melangkah menuju gazebo di halaman belakang yang berdekatan dengan kolam renang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE GROWS
Romance"Kita tunangan, tapi gue tetap sama cewek gue. Lo kalo mau cari cowok lain juga nggak apa-apa." "Dengerin gue. Hanya karena gue nggak menolak perjodohan ini bukan berarti lo bisa seenaknya ngomong begitu. Pilihan kita saat ini cuma dua. Satu, menola...