Bab 4

236 32 0
                                    


Kaluna yang sedang asyik menyantap sandwich buatan mami terperanjat kaget saat ada tangan yang melingkar di bahunya dan mendekapnya erat. Kaluna menoleh bersiap untuk mengomeli siapapun pelakunya yang sudah membuatnya gagal melahap sandwich favoritnya. Tapi saat melihat senyum manis sang kakak, Kayla, wajah kesalnya segera berganti dengan senyuman lebar.

"Aaaaaaak kakaaaaaaak." Kaluna berdiri dan balas memeluk Kayla dengan erat. Kedua putri Ananta ini menggoyangkan badan mereka ke kanan dan kiri melepaskan rindu.

"Kangen bangeeeeet." Pekik Kaluna gemas.

"Maaf yah baru bisa datang. Sehat kan?" Kayla menangkup pipi Kaluna dengan penuh sayang.

"Sehat kok. Ayo duduk dulu." Kaluna menyuruh kakaknya duduk dan mengalihkan perhatiannya pada Jean, laki-laki tampan berlesung pipi yang juga sedang menatapnya sambil tersenyum.

"Come here, give me a hug too." Jean, suami Kayla, kakak ipar kesayangannya membuka kedua lengannya dan dalam sedetik Kaluna juga masuk kedalam dekapan Jean.

"Apa kabar?" tanya Kaluna setelah melepaskan pelukannya.

"Baik cantik." Jean mengusak surai Kaluna dengan penuh sayang.

Kaluna tersenyum lebar, bahagia bisa berkumpul lagi bersama kakaknya yang semenjak menikah sudah tidak lagi tinggal bersama mereka. Dan Jean bagi Kaluna bukanlah sosok asing yang baru bergabung dalam keluarga Ananta. Dia sudah lama mengenal Jean Cale Ghifari yang juga sepupunya Rasen sejak masih di bangku SMP dan pernah menjadi tutornya. Cinta pertamanya dulu yang tidak pernah dia ungkapkan, yang sempat membuat Kaluna galau karena lelaki pujaannya justru jatuh hati pada sang kakak. Lumayan lama terjebak friendzone, putus-sambung, before they're realized that they can't live without each other. Bagaimana dengan Kaluna? Dia sudah lama melupakan perasaannya untuk Jean dan murni hanya menganggap Jean sebagai kakak laki-laki yang dia sayang sepenuh hati.

"Kirain nggak ingat papi sama mami lagi." Dimas mendumel saat melihat putri pertamanya yang sudah sebulan tidak berkunjung.

"Maaf papi sayang, kan anaknya sibuk." Kayla duduk di pangkuan papinya. Putri-putri Ananta memang sangat dekat dengan Dimas, Kalandra juga tapi dia terlalu gengsi untuk bergelayut manja pada papinya seperti dua saudarinya. Jadilah, Fanya yang akan jadi korban yang di ndusel-ndusel Kalandra.

"Dih udah punya suami masih aja nempel sama papi." Kalandra memutar kedua bola matanya malas.

"Asik rumah mami rame. Kalan, ajakin teman-temannya main dong, mami masak banyak nih. Kalu juga ajakin Eila sama Zemira."

"Ih males, dimodusin Kalan nanti."

Perkataan Kaluna memicu tawa keluarganya kecuali Kalandra yang misuh-misuh tidak terima.

"Jadi Pi, another Ananta for Ghifari lagi nih?" tanya Jean sambil melirik Kaluna dengan tatapan yang menggoda. Kayla sudah turun dari pangkuan Dimas dan duduk di samping suaminya.

"Kok tau?" tanya Kaluna setengah sewot.

"Tante Ayuna udah ngasih pengumuman kemarin. Nggak boleh ada yang deketin lagi soalnya udah buat Rasen."

Kaluna memutar kedua bola matanya malas. "Doyan banget sih sama Ananta."

"Ya gimana, bibit unggul?" balas Jean dengan penuh semangat yang membuat kedua mertuanya tertawa.

"By the way, kakak mau kasih kejutan." Ucap Kayla sambil meletakkan sebuah kotak di atas meja makan.

"Apaan tuh?" Kalandra mendongak penasaran.

LOVE GROWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang