God's destiny?

555 187 145
                                    

"Takdir? Tapi kenapa milikku begitu buruk, Tuhan?"

"Takdir? Tapi kenapa milikku begitu buruk, Tuhan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku minta maaf ..." ucap Sean menyesal.

"Apa kau?- ah! Aku benar-benar khawatir kau terluka, Sean! Sekarang, beritahu aku mana yang sakit? Bagian mana yang sakit?" Haikal membolak-balikkan tubuh Sean guna mencari keganjalan.

"Haikal ..." Sean memandangi wajah Haikal yang sedang sibuk meraba tubuhnya, Haikal sahabatnya yang selalu ada untuknya. Tak hanya Haikal. Juan? Aksa dan Agra pun kini ada bersamanya.

Hampir saja air mata Sean keluar jika saja ia tak mengelapnya dengan cepat.

"Tidak ada yang sakit ..." Sean berucap pelan, hampir tak bersuara karna ia sedang mati-matian menahan tangisnya yang lagi-lagi berusaha keluar.

"Syukurlah kalau begitu," itu Juan yang menanggapi. Dan hal itu membuat air mata Sean tak tertahan lagi. Satu per satu bulir air mata melintasi pipinya hingga terjatuh.

Jujur, ia sangat beruntung memiliki sahabat seperti mereka.

"Apakah kalian tidak marah padaku?" Sean bertanya dengan hati-hati. Namun, saat melihat ekpresi yang dikeluarkan oleh keempat sahabatnya itu cukup membuatnya malu.

Malu karna berani menentang apa yang sudah di tetapkan padanya.

"Aku tidak marah, hanya saja kau cukup bodoh, Sean." tanggap haikal, memandangi Sean yang hanya tertawa kecil tanpa suara. Entahlah, air mata itu kini lenyap entah kemana.

"Bukankah kau cukup berlebihan menggunakan kata 'bodoh' Hari ini? Aku muak mendengarnya," semprot Agra, yang membuat Sean kembali tersenyum lebar. Ia mengusap jejak air matanya.

"Apa maksudmu dengan berlebihan? Aku benar kok! Dia bodoh!"

"Sebaiknya kau mengaca, Haikal bodoh!"

"Hey! Hey! Hey! Apa kau mengataiku sekarang?! Aku ini lebih tua darimu!"

"Hanya sehari saja! Kau ini selalu berlindung di balik kata 'lebih tua'!"

"Karna memang aku lebih tua!!"

"Hey! Hentikan kalian! Apa kalian tidak malu dilihat oleh Sean?! Kekanak-kanakan sekali," Aksa menengahi Agra dan Haikal yang memang selalu meributkan lebih tua siapa.

Sedangkan dua pelaku itu kini hanya bisa merajuk diam-diam seperti anak kecil yang berebut permen. Tapi bukankah mereka sudah cukup dewasa? Bahkan umur mereka sudah 16 tahun.

Amreta [N'Dream] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang