just be grateful?

472 183 148
                                    

"Syukuri? Apa itu akan membuat semuanya berubah? Jika iya, bantulah aku untuk bersyukur."

"Aksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aksa ... Aksa ... AKSA!! Aksa ayo bangun!"

Haikal sedikit meninggikan nada bicaranya saat kedua kelopak mata Aksa tak terbuka. Ia panik. Takut kalau ...

Ah, Haikal! Apa yang kau pikirkan dasar bodoh?!

Di saat Haikal sibuk berperang dengan pikirannya, tak lama itu juga Aksa mengerjap, menimbulkan suara yang langsung membuat pemuda itu tersadar.

"Haikal ... Juan, Juan sedang sakit di dalam. Juan di siksa Ayah ... tolong dia, Haikal ..." beberapa kalimat yang dikeluarkan dari bibir Aksa mampu membuat mata Haikal dan keempat sahabatnya yang lain langsung membantu Aksa untuk duduk

"Tenang saja Aksa, Juan akan aku obati," Agra berucap demikian, yang membuat senyum di bibir Aksa terbit tipis.

"Terima kasih," Agra mengangguk, lalu tubuhnya masuk kedalam gudang tersebut bersama dengan Sean dan Mahen.

"Apakah ada yang sakit? Katakan? Apa kau juga ikut dipukul Ayahmu? Ah, Ayahmu itu benar-benar ya ..."

"Hey! Bertanyalah yang wajar. Jika kau bertanya seperti itu bagaimana Aksa akan menjawabnya?"

Mendengar itu, Haikal menggaruk tengkuknya sambil meringis.

"Benar juga, hehe.."

"Jadi? Apakah ini sudah hampir jam tiga?"

Dika mengangguk. "Tadinya kami akan berangkat, juga sesuai yang kita rencanakan. Berkumpul di rumahmu."

"Dika benar, karna tak ada sautan saat kami memanggil dari luar, akhirnya kami masuk dan menemukanmu yang pingsan disini. Kau tau? Kami sangat khawatir denganmu,"

Aksa tertawa pelan. "Hey? Aku kan kuat, Kalian sendiri saja tau, kan? Aku hanya khawatir dengan Juan ... dia pasti sangat kesakitan sekarang."

Melihat Aksa yang lesu itu pun membuat tangan Haikal menepuk tegas bahu Aksa sekali, lalu tersenyum. Senyuman yang akan meyakinkan Aksa kalau Juan akan baik-baik saja.

Namun, saat Haikal ingin melontarkan kata-kata motivasi agar Aksa tidak berpikiran negatif itu pun kembali ia urungkan.

Karena Agra, kini telah membekukan tubuh keempatnya dengan sebuah deretan kalimat sederhana namun menyayat hati siapapun yang mendengarnya.

"HAIKAL!! JUAN, JUAN! KEPALANYA MENGELUARKAN BANYAK DARAH!!"

Dan pada detik itu juga ... kaki Aksa kembali melemas.

'''

Aksa tak pernah sekalipun membayangkan kalau saudara kembarnya akan mengalami hal ini.

Amreta [N'Dream] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang