" Hmm ... jadi seperti itu?" Kakashi mengangguk paham.
Secara garis besar, ia sudah paham apa yang terjadi dari penjelasan Shikamaru, Sakura, dan Temari yang ada di hadapannya.
" Baiklah, jadi kurasa kita sudah cukup mengumpulkan bukti bahwa dugaan kita benar. Intinya adalah Temari bertukar dengan Temari. Hmm ... tunggu, itu sedikit aneh. Baiklah, katakan saja Temari 1 bertukar dengan Temari 2 ..."
" Hokage-Sama ..." Shikamaru memotong ucapan Kakashi. Ia memutar matanya dengan bosan.
" Hahaha, kau memang tidak bisa diajak bercanda, Shikamaru. Baiklah, aku sudah paham. Temari tertukar karena gulungan aneh yang ditemukan di kuil milik klan bisa mengendalikan ruang dan waktu dan sekarang gulungan tersebut hilang, benar begitu kan?" ujar Kakashi.
Mereka mengangguk.
"Kami berpendapat bahwa gulungan itu adalah kunci dari masalah ini, karena itu kita harus menemukan gulungan itu," ujar Sakura.
"Baiklah, akan kutugaskan beberapa Shinobi untuk mencari gulungan tersebut. Aku juga akan meminta untuk mengirimkan pesan pada Sasuke untuk kembali ke desa, mungkin saja ia bisa membantu mengenai hal ini mengingat saat ini ia sedang mempelajari mengenai peninggalan Kaguya yang sedikit banyak berhubungan dengan masalah dimensi ruang dan waktu," jelas Kakashi lagi.
"Terima kasih, Hokage-Sama," ketiga Shinobi muda itu menunduk.
"Sudah kubilang pada kalian, tak perlu formal seperti itu. Baiklah, untuk sekarang hanya itu yang bisa kita lakukan. Kalian bisa kembali."
Temari, Shikamaru, dan Sakura pun meninggalkan ruangan.
"Aku harus kembali ke rumah sakit, ada tugas yang menungguku," ujar Sakura sambil tertawa kecil "
"Ya, kurasa kita juga sebaiknya kembali. Akan kuantar kau ke penginapan," ujar Shikamaru pada Temari yang disambut anggukan Temari.
Mereka pun berpisah. Sakura menuju rumah sakit sedangkan Shikamaru dan Temari berjalan beriringan kembali ke penginapan.
" Jangan cemas, kau pasti bisa segera kembali ..." ujar Shikamaru.
Temari tersentak dari lamunannya. Shikamaru menyadari bahwa gadis itu terlihat sedih dan tak bersemangat. Terutama sejak mengetahui bahwa dia bukan berasal dari dunia ini dan semua yang ditemuinya mengenalnya sebagai pribadi yang berbeda. Shikamaru bisa paham, gadis ini pasti merindukan 'rumah'.
"Ah, kau benar ... terima kasih Nara-San'" ujar Temari.
Shikamaru sedikit terkejut, hendak memprotes namun dengan cepat tersadar bahwa yang ada di hadapannya bukanlah Temari yang ia kenal. Ia masih belum terbiasa mendengar Temari memanggilnya' Nara'. Terasa sangat asing, jika bisa memilih ia akan dengan senang hati memilijh dipanggil bocah cengeng atau bocah pemalas dibandingkan 'Nara. Setidaknya panggilan tersebut menunjukan Temari peduli padanya bukan? Tapi mau bagaimana lagi, Temari ini bukanlah Temari yang itu.
"Nara-San?" Temari bertanya lagi, menyadari pemuda itu sedang melamun.
" Ah, ada apa?" Shikamaru balas bertanya.
Temari tertawa, " Nara-san ... daritadi kau melamun. Ah, bukan hanya barusan ... kau banyak melamun sejak kita bertemu. Apa aku ... sangat berbeda dari 'Temari yang kau kenal?" tanyanya.
Shikamaru memandang Temari yang memasang wajah penasaran.
"Tergantung, apa yang kau maksud"
" Huh?"
"Maksudku jika membicarakan penampilan .... kau dan dia sangat mirip. Orang orang pasti akan percaya bila kalian mengatakan kalian kembar. Tapi jika mengenai sifat ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Temari-Road to Ninja
FanfictionApa yang akan dilakukan Shikamaru dan yang lain ketika tiba tiba Temari berperilaku aneh? Warning: Semua ilustrasi bukan milik penulis. Naruto adalah milik Masashi Kishimoto.