Chapter 13- Keberangkatan

347 44 0
                                    

"Baiklah. Karena kalian semua sudah berkumpul di sini kita bisa mulai!" ujar Kakashi dengan semangat.

"Kakashi, tenanglah dan jelaskan dengan benar. Terakhir kali, kau terlalu bersemangat dalam menjelaskan misi dan membuat para Genin itu kebingungan,"Guy memarahi Kakashi.

"Aku tahu! Baiklah, mungkin kalian sudah tahu tapi biar kujelaskan lagi. Sebenarnya ada seseorang yang menyerang Sabaku-San sebelumnya, orang itu adalah Kaia yangs ekarang ada di sini," Kakakshi menunjuk Kaia yang tangannya masih terikat.

"Berdasarkan ketengan Kaia, ia ditugaskan untuk mengambil kembali gulungan milik klan nya yang sebelumnya ditemukan dan dibawa oleh tim yang dipimpi oleh Sabaku-San. Ia menyerang saat gulungan itu akan dibawa ke Konoha dan kemudian gulungan itu terbuka, sepertinya gulungan itu aktif dan kemudian Sabaku-San yang ia serang menghilang. Kaia menyusul ke Konoha dan sekali lagi ia menyerang Sabaku-San namun berhasil dikalahkan," Jelas Kakashi.

Temari kagum, sepertinya kemampuan Kakashi tidak banyak berubah. Hokage yang satu ini masih merupakan orang yang cerdas dan penganalisis yang baik, kecuali fakta bahwa kadang ia terlalu bersemangat.

"Selanjutnya mungkin bisa dijelaskan oleh Sabaku-San sendiri," pinta Kakashi dan mengangguk ke arah Temari.

" Baiklah. Aku tahu ini akan terdengar sedikit aneh. Tapi aku bukan dari dunia ini dan-"

" Apa maksudmu? Tema-Chan?" tanya Ino.

"Ino, biarkan ia menyelesaikan perkataaannya"

"Terima kasih, Menma. Akan aku lanjutkan. Sama seperti kalian, aku juga sangat bingung dengan apa yang terjadi. Namun aku tahu satu hal yang pasti, bahwa aku bukan dari dunia ini. Ini tempat yang berbeda dari tempat asalku, apa yang terjadi, sejarah, bahkan kalian ... kalian bukan orang orang yang aku kenal," ujar Temari.

"Apa maksudmu?! Kau tidak menganggap kami sebagai teman temanmu?!" Hinata berujar dengan marah.

"No-Nona Hinata, tenanglah ..." Neji mencoba menahan Hinata.

"Kau salah. Aku bukan tidak menganggap kalian teman. Tapi sejak awal kita memang bukanlah teman. Kemungkinan besar aku tertukar dengan 'diriku' yang lain yang kalian kenal saat gulungan milik klan Kaia tidak sengaja teraktifkan"

"Ceritamu tidak masuk akal, Tema-Chan!"kali ini giliran Sakura yang berbicara.

"Kau bersikap aneh, ada apa denganmu?" ujar Neji.

"Terserah apapun pikiran kalian. Yang jelas, saat ini aku membutuhkan gulungan itu untuk kembali. Hokage-Sama sudah memerintahkan untuk mencari gulungan itu namun tidak ditemukan. Satu satunya petunjuk saat ni adalah kepala klan Kaia, orang ini berjanji akan mengantar kita kepada ketua klan nya dengan imbalan membebaskannya jika kita sudah bertemu," jelas Temari.

" Jadi maksudmu, kami semua yang ada di sini akan menjalankan misi untuk menemui kepala klan Kaia?"tanya Menma.

"Tidak. Yang akan pergi bersama Kaia hanya Sabaku-San dan Shikamaru," ujar Kakashi.

Mereka semua langsung memandang Kakashi dengan kaget.

" Tapi, itu tidak masuk akal. Itu terlalu berbahaya"

" Menma benar. Bagaimana mungkin hanya mereka berdua yang pergi ke sana? Apa yang akan terjadi jika klan itu menyerang mereka. Mereka berdua bisa mati terbunuh!" ujar Chouji.

" Kenapa hanya mereka berdua yang pergi?" tanya Neji.

" Itu permintaan Kaia, ia akan mengantar hanya jika kita bisa menjamin keselamatannya dan klan nya. Jadi aku sendiri yang mengusulkan untuk membentuk tim dua orang untuk pergi bersama Kaia. Sabaku-San  mengajukan diri karena ia terkat dengan hal in dan Shikamaru ... ia mengajukan diri untuk ikut," ujar Kakashi.

"Jadi anda mengikut perkataan orang ini? Anda tahu kalau itu bisa membahayakan mereka berdua, bukan?" tanya Menma.

"Ya, karena itulah kalian ada di sini. Menma, Hinata, Sakura, Ino, Chouji dan Neji.Kalian berenam akan mendapat misi sebagai pasukan pendukung untuk membantu jika ada sesuatu yang terjadi. Tapi hanya jika ada sesuatu yang terjadi. Kalian tidak boleh terlibat dan mendekati tempat pertemuan jika tidak ada sinyal dari mereka berdua, untuk ketuanya aku percayakan padamu, Menma," perintah Kakashi.

" Baik, aku paham," Menma menerima misi tersebut.

"Kalian bisa berangkat. Sebagai informasi, rantai yang mengikat tangan Kaia akan menahan chakranya sehingga a tidak bisa melakukan atau mengeluarkan jutsu. Ini adalah langkah pengamanan tambahan agar kau tidak melarikan diri," Kakashi menatap Kaia.

"Terserah. Aku tidak peduli," balas Kaia.

Mereka pun meninggalkan ruang Hokage dan tidak lama kemudian mereka semua sudah siap di depan gerbang Aun.

"Baiklah, sekarang kita harus pergi ke arah mana?" Temari bertanya pada Kaia.

"Dari sini kita akan berjalan ke arah Timur sampai ke sebuah desa. Dari desa itu, lokasi klan kami ada di bagian barat, kita akan sampai dengan berjalan kurang lebih selama sehari penuh" Kaia menjelaskan.

"Kalau begitu, lebih baik kita segera berangkat. Jangan membuang bunag waktu lagi," perintah Temari.

"Sabaku-Sama dan Shikamaru. Kami akan mengikuti kalian dari belakang. Sesuai perjanjian, kami akan mengambil langkah jika kalian memberikan tanda. Berhati hatilah," ujar Menma.

"Kami mengerti, jangan khawatir. Aku akan menjaga Sabaku-Sama!" Shikamaru berujar dengan percaya diri.

"Sebaiknya kau melakukan itu! Jangan bertindak bodoh dan melukai dirimu sendiri ... " ujar Ino.

"Lihat saja, akan kami buyktikan bahwa kau salah! Dunia lain? Aku yakin itu hanya alasanmu untuk menghindari kami" Hinata masih belum menerima.

"Nona Hinata ..." Neji berkata dengan gugup.

"Ya, ya, ya ... apapun katamu," Temari berjalan meninggalkan gerbang desa bersama Kaia dan Shikamaru.

"Hinata, kau seharusnya tidak berkata seperti itu pada Tema-Chan," ujar Ino dengan cemas.

"Hahh?! Kenapa aku harus peduli pada gadis menyebalkan itu? Lihat saja tatapannya tadi, ia menatap kita seolah kita in orang asing!" Hinata berujar dengan marah.

"Aku berharap ia bisa segera kembali menjadi orang yang kita kenal," ujar Sakura.

'Aku ingin ini semua segera berakhir. Dunia aneh ini benar benar merepotkan' pikir Temari

Temari mempercepat langkahnya, ia tidak boleh membuang waktu lebih banyak lagi. Dunia ini bukan dunia tempat ia berasal dan mereka yang ada di sini bukanlah orang yang ia kenal. Tapi, meski sedikit, Temari merasa senang mengetahui kepedulian mereka semua padanya. Mengetahui kekhawatiran mereka membuat hatinya menghangat.

"Tunggu saja, akan kukembalikan 'Temari'  pada kalian," gumam Temari.

Temari-Road to NinjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang