Chapter 20 : Perasaan

445 42 0
                                    

"Nee-San .... kau sudah bangun?"

Temari terbangun saat mendengar suara Kankurou yang memanggil dari depan pintu kamarnya diikuti dengan ketukan pelan. Ia mengusap matanya dengan lelah. Semalam ia hampir tak bisa memejamkan matanya, tubuhnya memang lelah tapi berbagai pikiran silih berganti singgah di otaknya membuat Temari tidak bisa tidur dengan nyenyak.

"Ya, aku sudah bangun," sahut Temari dari balik selimut, rasanya ia masih ingin berada lebih lama di atas kasurnya, di bawah selimut hangat. Tapi ia juga tahu kalau ia harus segera bangun.

"Gaara dan aku memasak sarapan, turunlah kalau kau sudah siap, Nee-San," suara Kankurou terdengar lagi dari balik pintu.

"Baiklah"

Setelah menjawab singkat, Temari bangun dan duduk di atas kasurnya. Gaara dan Kankurou memasak? Suatu hal yang Temari pikir tak akan pernah ia dengar seumur hidupnya. Dari sejak masih kecil kedua adiknya itu tak pernah menyukai pekerjaan rumah tangga terutama memasak. Satu satunya kesempatan ia melihat kedua adiknya memasak adalah ketika ulang tahunnya yang ke 20, tepat sebelum perang besar ninja keempat dimulai.

Saat itu kedua adiknya bermaksud memberikan kejutan ulang tahun untuknya. Sayangnya kejutan itu hampir berakhir menjadi bencana. Sejak saat itu, ia tak pernah lagi melihat kedua adiknya menyentuh peralatan dapur. Karena itu, Temari merasa sedikit penasaran dengan versi lain adiknya ini. Apakah mereka pandai memasak?

Selesai bersiap Temari turun ke lantai bawah dan menuju ruang makan, ia langsung disambut dengan wangi masakan yang begitu menggugah selera. Salah satu masakan yang paling menarik perhatiannya adalah sup kenchiin yang merupakan makanan kesukaannya.

"Aku tidak percaya kalian bisa memasak, terlebih kemampuan kalian sangat hebat," ujar Temari tak percaya.

Kankurou dan Gaara menatap Temari dengan bingung. Bagi mereka sikap Temari saat ini sangat aneh. Bukankah mereka berdua sejak dulu bertanggung jawab memasak karena Temari yang sama sekali tidak bisa memasak?

" Apa maksudmu, Nee-San. Dari dulu kami berdua yang selalu memasak karena kau sama sekali tidak bisa memasak," ujar Kankurou disambut anggukan Gaara.

"Aku?! Tidak bisa memasak? Kalian pasti bercanda," ujar Temari ringan.

Kedua adiknya masih memandangnya dengan tatapan aneh.

"Kenapa kalian menatapku seperti itu? Yah, aku yang kalian kenal mungkin tidak bisa memasak. Tapi asal kalian tahu, diriku ini sangat pandai memasak. Sudah kubilang pada kalian bukan? Aku bukan berasal dari sini," ujar Temari

"Hentikan pembicaraan itu, Nee-San. mengapa kau terus mengatakan bahwa kami tak mengenalmu?" Gaara terlihat sedih

"Aku tidak mengerti apa yang terjadi padamu, Nee-Sqan. Tapi ini sama sekali tidak lucu," ujar Kankurou.

"Kalian berdua, aku tidak sedang bercanda. Aku sendiri juga tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Aku sama bingungnya dengan kalian. Aku hanya ingin segera kembali," ujar Temari. Nada suaranya terdengar sedih.

"Kembali? Tapi rumahmu di sini, Nee-San," ujar Gaara.

Temari menghela napas. Kedua adiknya yang ada di sini  sangat sulit diyakinkan. Tak ingin memperpanjang masalah, Temari memutuskan untuk makan. Apa yang akan terjadi bisa dipikirkan nanti, sekarang yang lebih penting ia harus mengisi tenaganya kembali agar bisa memikirkan langkah apa yang akan ia ambil selanjutnya. Temari menyendok sup yang ada di hadapannya dan memasukannya ke mulutnya.

"Ini enak," gumam Temari sambil tersenyum.

" Syukurlah kalau Nee-San menyukainya. Kau terlihat agak aneh saat kembali kemarin. Jadi aku dan Gaara memutuskan memasak makanan kesukaanmu," ujar Kankurou. Wajahnya kelihatan puas.

Temari-Road to NinjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang