Hai apa kabar?
Panggil saya xoxo, texo, atau Cher
...
Satu Vote = Satu kebucinan
Satu komen = Satu semangat
...Happy Reading
...Bukan Naya namanya, jika sudah bangun sedari tadi pagi. Seperti biasa dan di tempat yang sama, Naya masih menutupi tubuhnya dengan selimut berwarna coklat susu. Tetapi, Dika juga masih tertidur di samping Naya. Tidur saling membelakangi satu sama lain.
Dika memutar badannya ke samping Naya. Tanpa Dika sadari, ia memeluk tubuh ramping Naya. Naya yang merasakan pelukan itu, segera menghempaskan tangan Dika dari pinggang nya. Apakah Dika ini modus?
"Sono ih, berat tau ga?!" Dika menulikan pendengaran nya. Bukannya melepas pelukannya, Dika justru menarik lebih dalam tubuh Naya, dalam pelukan yang ia buat.
"Stt,, bawel banget! Diem aja." Suara berat itu menggema di telinga Naya. Naya bisa merasakan hembusan napas Dika, yang membuat bulu kuduk berdiri!
Naya terus memberontak. Rasanya, ingin sekali ia pergi dari ruangan ini. Naya tengah membutuhkan pertolongan darurat.
"Dika!!! Lepas! Gausah peluk-peluk Lo!"
Dika membuka matanya, menatap mata Naya yang begitu indah. Kening Naya masih berkerut, karena dirinya bingung dengan tatapan Dika yang tak bisa diartikan.
"Cantik." Satu kalimat, yang selalu melintas di benak Dika saat dirinya tengah menatap Naya.
"Dika natap gue? Apaan si! Genit banget!" Batin Naya, ia terus memberontak. Ingin melepaskan pelukan Dika. Entah apa yang merasuki Dika hari ini, kenapa dirinya senyum-senyum sendiri?
"Apa sih sayang? Hm? Cuma di peluk suami doang loh, apa salahnya coba?" Akhirnya Dika melepaskan pelukannya. Lalu dirinya turun dari tempat tidur, dan berjalan ke arah balkon kamar.
"Ipiin sih siying hm? Cimi di pilik siimi diing lih! Sinting Lo!" Maki Naya sambil menirukan ucapan Dika.
Dika hanya menggeleng dan segera membuka gorden jendela. Setelah membuka gorden jendela, Dika memasukan kedua tangannya ke dalam kantong celana miliknya. Dan ia sekali melirik ke arah Naya yang tengah menjepit rambut panjangnya menggunakan jepitan rambut lah!
"Lo tuh, jadi orang jangan bikin orang emosi bisa?" Kata Dika kepada Naya yang tengah menjepit rambut nya.
Naya yang bingung pun menoleh ke arah Dika. "Maksud Lo?"
"Iya bikin emosi! Gara-gara cantik lo, yang kelewatan! Rasanya pengen gue ngomong cantikk teros!" Balas Dika di akhiri dengan senyuman yang menatap keluar jendela.
Naya merasakan jika ia ingin sekali menggeplak, memukul, dan membanting Dika. Owh sial! Naya sudah tersenyum, karena ucapan Dika yang membuat diri Naya, merasakan kupu-kupu yang berterbangan di perutnya.
"Pake blush on mau kemana?" Tanya Dika tiba-tiba, tanpa merubah posisinya sedikitpun.
Naya mendongak, menatap Dika yang sepertinya masih menatap ke arah luar jendela. "L-lo ngomong sama siapa?" Tanyanya bingung.
"Sama istri gue, yang kayaknya habis blushing gara-gara gue bilang dia terlalu cantik!"
Walaupun diri Naya masih terdiam di atas kasur, dan tak bergerak sekalipun. Jiwa Naya meloncat-loncat karena ulah Dika kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Husband [END, DAN SUDAH TERBIT✅]
Teen Fiction[ SELESAI. TIDAK DI REVISI, BEBERAPA PART TELAH DI HAPUS ] UNTUK INFO TENTANG PEMESANAN BUKU POSSESSIVE HUSBAND, BISA DI CEK INSTAGRAM @literasindo_21 "SAYA TERIMA NIKAHNYA DIANDRA NAYA EVILRA BINTI ADI SANTOSO DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT DIBAYAR TUNA...