Haii panggil saya xoxo, texo, atau Cher 💗
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian!
...
Satu Vote = Satu kebucinan
Satu komen = satu semangatHappy Reading
...
Pagi-pagi buta, Naya sudah pergi keluar menggunakan taksi online. Dirinya berpakaian rapi. Hanya memakai tunik selutut berwarna hitam dengan sedikit coretan-coretan berwarna putih. Terlihat sederhana dan menawan.Membiarkan Dika yang masih tertidur pulas di dalam kamar. Semalaman mereka tidur dengan pikiran yang satu arah. Walaupun berbeda kamar, mereka masih bisa memikirkan kejadian kemarin sore itu.
Tangan Naya bersandar di jendela taksi itu. Tangannya memijit pelipis kiri yang terasa sangat berat. Padahal dirinya tadi sudah makan, apa karena Bj yang ingin sesuatu?
Taksi online yang di tumpangi Naya telah sampai di Cafe milik Naya. Naya langsung membayar taksi tersebut dan segera keluar.
Naya turun dari taksi. Setelah membayar Naya langsung berjalan masuk ke dalam Cafe. Disitu Naya langsung di sapa oleh para pegawai yang menjaga pintu masuk.
"Selamat siang, Bu Naya,"
"Tumben ibu kesini?" Tanya Rachel, salah satu pelayan cafe itu.
Naya menarik kedua sudut bibirnya, "Iyaa aku kesini buat gantiin Gelis," Rachel melongo mendengar atasannya akan menggantikan salah satu pekerja. Apa dia tak salah dengar?
"Loh? Kok gitu? Nanti pak Dika marah, loh bu,"
Naya terkekeh kecil, lalu menepuk pundak Rachel, "Gak kok. Udah ayo kerja, aku mau ganti baju dulu. Jangan kasih tau Dika oke?"
Rachel hanya mengangguk heran. Tidak biasanya atasannya seperti ini, apakah ada yang tidak beres?
"Paling juga, bu Naya gabut. Biasa hamil muda," ucap Rachel kepada dirinya sendiri.
Naya memakai celemek berwarna hitam dengan corak merah, yang bertuliskan Nadika Cafe. Cafe itu di renovasi sebelum akhirnya sah menjadi milik Naya dan juga Dika.
Sedikit demi sedikit dirinya mencampurkan beberapa bahan-bahan membuat Kopi. Walaupun sedikit tidak bisa, Naya dibantu oleh Caca salah satu pekerja yang bekerja di bagian dapur.
"Biar saya yang antar bu. Ibu Naya disini aja, kasian debay nya," Caca mengambil Nampan yang akan dibawa oleh Naya. Sedikit gurauan, Naya memberikan nampan itu ke Caca. Caca pun segera mengantarkan pesanan kopi itu.
"Tumben kesini bu? Ada apa?" Tanya Rifal tiba-tiba. Ia juga salah satu pekerja yang bisa dikenal dekat dengan Naya dan Dika.
Pekerja yang terkenal cukup dekat dengan Nadika itu, hanya ada empat. Caca, Rachel, Gelis dan juga Rifal.
Naya menoleh saat pundaknya ada yang mencolek, "Eh? Iya gak apa-apa Rif. Udah lanjut kerja aja,"
Rifal mengerenyitkan keningnya, "Loh? Ga biasa bu Naya kayak gini? Cerita aja bu, kayak sama siapa aja,"
Rifal ini berumur 19 sama seperti Naya. Hanya saja dirinya selalu memanggil Naya dengan panggilan ibu. Kalau Caca sama Rachel, umurnya lebih muda dibanding umur Naya.
"Ibu mah. Cerita aja lah Bu, kayak sama siapa aja?" Caca datang dengan menaruh nampan di meja. Lalu menunggu Naya menceritakan masalah yang di alami Naya.
Naya terus menatap ke berbagai arah, mencari jawaban untuk pertanyaan yang dilontarkan kedua pekerja nya ini.
"Gini aja? Kalian awasi Dika. Katanya Dika mau kesini, katanya loh. Saya mau ke belakang dulu, nanti kalo ada yang aneh sama Dika? Telfon saya, oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Husband [END, DAN SUDAH TERBIT✅]
Roman pour Adolescents[ SELESAI. TIDAK DI REVISI, BEBERAPA PART TELAH DI HAPUS ] UNTUK INFO TENTANG PEMESANAN BUKU POSSESSIVE HUSBAND, BISA DI CEK INSTAGRAM @literasindo_21 "SAYA TERIMA NIKAHNYA DIANDRA NAYA EVILRA BINTI ADI SANTOSO DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT DIBAYAR TUNA...