12. Istri tercinta, itu siapa mas?!

1K 88 12
                                    

Haii panggil saya xoxo, texo, atau Cher 💗

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian!
...
Satu Vote = Satu kebucinan
Satu komen = satu semangat

Happy Reading
...


Hari ini adalah hari dimana, Nadika sangat bahagia. Pasalnya kurang lebih enam belas jam yang lalu, mereka mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.

Iya, hasil dari testpack itu dinyatakan bahwa Diandra Naya Evilra, positif hamil. Dan kandungan Naya, baru masuk tujuh hari. Saat Dika mengetahui jika Naya hamil, ia selalu tak ingin jauh-jauh dari Naya. Entah itu Naya tengah masak, menonton TV, bahkan sampai menyirami tanaman. Ke kamar mandi? Naya sendirian lah!

Dika dan Naya kini tengah berkumpul di rumah Adi. Iya, mereka ada di rumah orang tua Naya sehabis pulang dari, rumah orang tua Dika.

Berkumpul di ruang tamu bersama keluarga Naya, dengan topik pembahasan yang sangat menghebohkan. Apalagi kalau bukan, ✨BAYI✨.

"Nanti kalau bisa, anaknya kembar gitu." Goda Ratna kepada Naya dan Dika.

Adi menyahut. "Mana bisa mah, kalau udah takdirnya satu. Ya satu, kalau dua yang dua. Emang roti apa? Bisa di tawar gitu?"

Naya dan Dika kompak terkekeh. Ratna hanya menepuk pelan bahu suaminya itu. "Ye,, si bapak. Mama kan cuma bercanda iya kan nay? Dik?" Kata Ratna sambil menaik-turunkan alisnya, menatap kedua sejoli yang ada di depan dirinya.

Naya hanya mengangguk. "Iyaa mama selalu benar."

"Papa juga benar loh, ibu Naya." Semua mata beralih menatap Adi. What? Adi bilang apa tadi? Ibu Naya?

"Nanti manggilnya, jangan ibu dong yah." Sahut Dika. "Terus apa?" Sambung Ratna.

"Panggil Umma sama Abah aja." Lanjut Dika dengan kekehan dari Ratna dan juga Adi.

Naya tak segan-segan menggeplak lengan Dika. "Heleh! Kelakuan Mak bapak nya aja, kagak bener! Masa mau dipanggil Umma Abah?! Yang bener aja!" Mereka hanya tertawa begitu Naya mengucapkan ucapan, yang menurut mereka 'Masuk akal juga'.

"Bisa aja kamu. Oiya nay? Mbok Sarah gimana? Udah ada kabar belum?" Ratna bertanya soal mbok Sarah tiba-tiba?

"Belum mah. Kenapa emangnya?"

Ratna berdecak, sedikit kesal dengan pembantu Dika. Masa iya, katanya ambil cuti hanya tiga hari. Ini sudah masuk seminggu lebih dua hari.

"Dika?! Mbok Sarah gimana sih? Kalau ga niat kerja, mending pecat aja dik. Biar nek Zaro yang kerja di tempat kamu. Soal gaji, biar mama sama papa yang ngurus." Kata Ratna menatap menantu nya Tajam.

Dika menggaruk tengkuknya. Sedikit canggung, walaupun dengan mertua Sendiri. "Gimana ya mah? Soalnya Dika ga bisa ambil keputusan cepet. Lagi pula, mbok Sarah udah izin sama Naya. Ya kan nay?" Dika menyenggol lengan Naya.

Naya pun mengangguk, sebagai tanda Jawaban 'iya'.

"Nanti kalau, mbok Sarah belum balik juga. Dan kehamilan kamu semakin besar, kamu hubungi mama ya?" Saran Ratna, sedikit khawatir.

"Udah, tenang aja. Mama sama papa ada di sini kok, kalian hubungi aja kita kalau perlu apa-apa ya?" Sambung Adi.

"Oke" Sahut Nadika kompak.

****

"Menurut kamu gimana? Apa aku nyari baby sitter aja?" Saran Dika kepada Naya yang baru saja turun dari motor.

"Gausah. Lagian ada kita kan? Kita bisa kok, jaga Nadika junior ini bareng-bareng." Jawab Naya sambil mengelus perutnya.

Tangan kanan Dika, merangkul bahu Naya. Sedang tangan kiri Dika, ia buat untuk mengelus permukaan perut Naya yang tertutup dengan baju itu.

Posesif Husband [END, DAN SUDAH TERBIT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang