3. Akad; Resepsi

1.8K 154 34
                                    

Seperti biasa, ᥲbsᥱᥒ dᥙᥣᥙ pᥲkᥱ ᥱmoji 💗
Gimana kabarnya? Jangan lupa ramaikan 💗💗

Happy Reading
...

Tepat dimana Hari ini adalah hari pengesahan dua insan yang tak saling mencintai. Di kediaman Keluarga Diandra Naya Evilra, dirinya tengah dirias secantik mungkin, dan tamu-tamu sudah datang satu persatu begitu juga keluarga Ghani Mahardika yang telah datang di rumah Naya.

Naya tengah dirias oleh beberapa perias pilihan orang tua Dika. Tak lupa pula dengan pakaian pengantin yang di pilih nya kemarin saat di butik itu. Kebaya putih, dan juga bawahan dengan corak batik khas Jawa tengah. Memang sederhana, permintaan Dika hanya sederhana. Tak usah bermegah-megahan, cukup dengan kata sah dari tamu undangan.

"Cantik," satu kalimat langka, yang terucap dari mulut Gerald. Mengutarakan perasaan haru bercampur senang.

"Ya pasti dong! Siapa dulu? Naya gitu loh," balas Naya sambil tersenyum miring dengan kedua alis yang naik-turun. Memandangi dirinya yang ada di pantulan cermin.

Gerald terkekeh. "Yaudah ayo turun, udah di tunggu sama calon sua-" ucapan Gerald terpotong, "Diem ih! Abang mah!" Naya menggeplak lengan Gerald yang ada di samping dirinya.

"Adoh! Ga usah gitu juga!" Gerald meringis, sambil mengelus-elus lengan yang di geplak Naya tadi. Bukannya minta maaf, Naya malah terkekeh. Bagi Naya kenapa harus minta maaf? Orang yang mulai Gerald dulu.

Tok Tok Tok- Pintu kamar diketuk.

Memperlihatkan Ratna dan juga Zella yang berdiri gembira di ambang pintu.

(Zella = sepupu Naya, beda 1tahun tua Zella)

"Gimana Mah?" tanya Gerald kepada Ratna yang ada di ambang pintu.

"Nunggu dulu katanya, 5 menit lagi baru turun," bukannya Ratna yang menjawab, namun Zella yang menjawab.

Gerald hanya ber-oh saja. Zella berjalan mendekati Naya yang sedari tadi tersenyum-senyum menatap dirinya yang ada di pantulan cermin.

"Tante,, lihat nih sepupu Zella yang paling muda,,, udah mau sah aja nih," goda Zella sambil memeluk Naya dari belakang.

"Hahaha bener banget ya zel? Padahal dulu masih bocil main lumpur di halaman belakang," sahut Gerald tak kalah menggoda Naya.

"Udah-udah kasian Naya nya, malu gitu. Lihat tuh pipinya udah merah merona," Ratna juga menggoda Naya! Aduh, merah merona itu kan karena blush-on aduh, Naya malu!

"Buk, mari turun sama pengantin nya. Sudah waktunya buk," panggil perias dari luar kamar Naya. Dan di ikuti dengan anggukan dari mereka.

"Semoga, ini yang terbaik buat kamu Naya," batin Ratna sambil membantu Naya berdiri.

"Sini nay, Zella bantu."

"Abang bantuin juga nay,"

Mereka bertiga, beserta perias yang merias Naya tadi membawanya keluar, turun menuju ke ruang tamu. Karena kamar Naya sangat dekat dengan ruang tamu, jadinya Naya tadi di rias di kamar lantai atas.

Posesif Husband [END, DAN SUDAH TERBIT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang