31. Ramai

395 51 25
                                    

Gatau, pokoknya mah i love you

...

Happy reading
...

Di kediaman Naya dan Dika terdengar suara riuh di penjuru ruangan. Hari Minggu adalah hari yang di nanti-nanti oleh kalangan pemuda, pekerja juga. Hanya saja beberapa dari pekerja ada yang libur dan juga ada yang tidak.

Para wanita yang sibuk menyiapkan makanan untuk pagi hari ini. Sedangkan pria asyik bermain Play station (ps). Di dapur sudah ada Agatha, Naya dan juga Bulan yang membantu menyiapkan sarapan pagi hari ini. Dari mulai makanan ringan, makanan berat dan juga penutup makanan.

"Bakso nya, di freezer kan kak?" tanya bulan sembari berjalan ke arah kulkas.

"Iya di freezer. Ambil yang isinya lima puluh," kata Naya dengan tangan yang masih sibuk mengiris bawang bombai.

"Naya, gue nginep sini aja ya? Males banget pulang. Ribet nay di rumah," ucap Agatha sambil meletakkan piring yang ia ambil ke atas meja makan.

Naya menolehkan kepalanya menatap ke arah Agatha, "Nginep di sini selamanya juga gak masalah tha. Kangen banget gue bisa main sama lu, coba aja Annisa disini pasti udah rame benerrr," katanya dengan tertawa kecil.

"Walaupun, Annisa ga terlalu faham hidup gue. Dia juga salah satu rumah gue," balas Agatha sayu.

"Baksonya langsung di potong jadi empat, terus di cuci," instruksi Naya kepada Bulan. Bulan hanya mengangguk mengiyakan, dan segera menjalankan instruksi dari Naya.

"Tapi, lo ga boleh gitu tha. Mau gimana pun Annisa itu temen baik kita, dari jaman-jaman dasi biru,"

Agatha mengangguk, ia berjalan menghampiri Naya lalu menyandarkan tangannya ke atas pintu kulkas. Menatap Naya dari samping, "Gue kangen dia nay. Dia lagi apa ya?"

Naya mengangkat kedua bahunya, "Lagi mikirin masa depan, agar mendapatkan jaemin,"

Agatha dan Naya langsung tertawa bersama. Temannya itu memang sangat menyukai idol boy band Korea, selain itu ia juga salah satu korban fiksi loh! Iya, sama seperti kamu yang tengah membaca ini di dalam hati.

Kini ruang santai milik Naya dan Dika benar-benar sangat kotor. Dengan kulit kacang yang berceceran dimana-mana, bungkus makanan ringan yang tidak dibuang. Dan juga minuman kaleng yang tercecer.

"Yang kalah, beresin! Sesuai janji," kata Abhian sambil duduk di karpet bermotif singa cokelat.

"Judi, lo? Sesuai janji, pala lo? Lo juga bantuin, ah! Enak aje lu," protes Satya tak terima.

Abhian berdecak. Bukannya membersihkan, ia justru memiringkan ponselnya, dan bermain game online.

Dika melempar snack ke arah Abhian. Tepat menyenggol handphonenya.

"Apaan sih dik! Ohh thanks yo! Gue emang pengen cemilan," ucapnya santai. Lalu mengambil snack yang di lempar Dika tadi dan memakannya.

"Dasar ga guna. Beresin ini semua! Apa lo gue usir," tegasnya.

"Oke fine! Gue bantuin," tak ingin memperpanjang masalah, Abhian akhirnya mengalah. Mereka pun membersihkan tempat itu.

Posesif Husband [END, DAN SUDAH TERBIT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang