27. Dia kembali

560 56 4
                                    

Haii all!! Absen dulu sini!!😗
Spam komen nama-nama yang kalian rindukan di cerita ini ʕっ•ᴥ•ʔっ
...
⚠️ DILARANG KERAS UNTUK MEMBAWA LAPAK-LAPAK LAIN, KE LAPAK INI ⚠️
...

Happy Reading
...


"Kuliah?" tanya pria itu kepada Agatha. Pria itu bernama lengkap, Bumi Dewantara. Lelaki itu adalah teman Agatha semasa bersekolah di sekolah menengah lalu.

Agatha menggeleng pelan, "Mau nikah. Tapi ga jadi,"

Mendadak, Bumi memberhentikan sepedanya mendadak. Agatha refleks memeluk Bumi, "Hati-hati woy! Kalo gue jatoh gimana?! Mau tanggung jawab lo?" Agatha langsung turun dari sepeda.

Jalanan itu tak begitu ramai pengendara. Hujan juga sudah mulai reda.

"Kenapa ga jadi kuliah? Malah gagal nikah," tanya Bumi heran.

Agatha mencari-cari alasan untuk mengelak dari Bumi. "Y-ya karena, Clay mau nikahin gue. Kenapa? Ga boleh gitu, gue nikah muda?"

Bumi menggelengkan kepalanya sambil terkekeh. Mendengar jawaban dari Agatha itu, membuat dirinya geli. Bukankah saat masa SMA dulu, Agatha ingin masuk ke kuliah universitas tinggi. Tetapi kenapa harus nikah.

"Sekarang gimana? Jadi nikah?" tanya Bumi.

"Clay di penjara, karena tuduhan. Dia pake narkoba," cicitnya pelan. Ia mulai berjalan sambil menatap ke arah bawah. Bumi yang melihat itu pun, mengikuti Agatha dengan sepedanya.

"Udah berapa lama, Clay di penjara?"

Agatha mulai kesal. Dirinya berhenti, lalu menatap ke arah Bumi. Agatha menekuk wajahnya kesal.

"Udah ah! Ga usah lo bahas tentang masalah ini!" sentak Agatha. Ia langsung berlari menjauh dari Bumi.

Bumi memandang tubuh mungil yang berlari menjauh dari dirinya. Ia hanya bisa tersenyum tipis ke arah cewek itu.

"Andai lo tau, kalo tuduhan itu semuanya udah di rencanain ta,"

***

Malam ini terasa dingin. Karena angin yang memasuki rumah Nadika lewat celah-celah yang ada. Naya terus menggosok-gosokkan kedua tangannya agar terasa lebih hangat. Sedangkan Dika, tengah sibuk dengan urusan yang diberikan oleh Rehan, siang hari tadi.

"Malam ini dingin nay. Pakai baju tebel, jangan pake daster terus, dingin tuh." saran Dika untuk Naya, yang sedari tadi mondar-mandir dengan tangan yang tak berhenti menggosok.

"Iya tau, nanti aja ganti bajunya." Naya berjalan menuju ke dapur, lalu membuat secangkir cokelat.

Setelah dari dapur, Naya menyeruput cokelat seduh itu sambil berjalan. Lalu ia duduk di kursi yang ada di hadapan Dika.

Naya menaruh cangkir itu di meja. Matanya beralih menatap wajah suaminya itu. Sedikit berbeda dari yang di bicarakan oleh kedua orangtuanya saat ia ingin di jodohkan oleh Dika.

Dengan Dika yang dingin lah, cuek, egois, dan keras kepala. Tapi bagi Naya, Dika yang tengah ia tatap ini. Tak seperti itu. Dika yang ini sangatlah baik, sedikit alay, punya berbagai karakter, dan tentunya boros.

"Ngapain?" Dika melambaikan tangannya dihadapan Naya. Membuat Naya berhenti melamun.

"Engga. Oiya dik, ini kan kandungan aku udah 7 bulan. Kamu ga ada niatan buat beliin barang-barang bayi gitu?" tanyanya sambil menyangga dagu dengan tangan kanannya.

Dika mengambil cangkir berisi cokelat seduh, yang dibuat Naya tadi. Ia langsung menyeruputnya, "Minta dikit." Naya hanya mengangguk, lalu menunggu jawaban dari Dika.

Posesif Husband [END, DAN SUDAH TERBIT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang