33. Masalah baru

412 46 0
                                    

Adekkkk,,, kita ini fiksi dekkk,, (Ib: Twitter)

Happy Reading
...

Suasana markas Youth Unity siang hari ini, sangat ramai sekali. Namun Dika tak heran lagi, karena sudah dipastikan bahwa keramaian ini di buat oleh Speed Demon, dan Qilla.

"Mendingan, lo pergi sekarang! Kita udah ga ada urusan lagi, sama lo!" ucap salah satu anggota Youth Unity, kepada anggota Speed Demon.

Memang betul, Youth Unity tidak memiliki masalah dengan Speed Demon. Tetapi Speed Demon yang mencari masalah dengan Youth Unity.

Dika membelah keramaian orang-orang yang menutupi jalannya. Matanya tertuju ke arah Qilla yang berdiri di samping Sergio, muak. Rasa itu yang selalu di rasa Dika saat dirinya berjumpa dengan Qilla.

"Tch, murahan."

Satya menangkap Dika menggunakan matanya. Melihat Dika yang menatap Qilla dari kejauhan membuat dirinya berfikir, kenapa dirinya terus menatap ke arah Qilla?

"Ini dia yang kita tunggu-tunggu, akhirnya datang," kata Sergio membuat semua yang di markas terdiam.

Dika berhenti melangkah saat mendengar Sergio mengatakan kalimat itu. Dirinya berada di dalam keramaian antara Youth Unity dan juga Speed Demon.

"Gua udah ga ada urusan lagi sama lo! Apalagi sama cewe, yang di samping lo itu!" balas Dika sengit, menunjuk ke arah Qilla.

"Lo memang ga punya urusan lagi sama Speed Demon, tapi lo punya masalah sama Zidan. Abang gue," kata Qilla menyela omongan Dika dan Sergio.

"Zidan?"

"Siapa Zidan?"

"Lo tau Zidan, gak?"

Suara bisikan itu terdengar di telinga Dika. Separuh dari anggota Youth Unity memang belum tau siapa itu Zidan, tetapi anggota Youth Unity telah mengetahui hal itu sebelumnya.

"GUE GA KENAL SAMA ZIDAN-ZIDAN YANG LO MAKSUD ITU! UDAH CUKUP LO, FITNAH GUE!"

Dari kejauhan, terdengar suara tepukan tangan yang membuat atensi mereka menatap orang itu. Berbaju hitam lengkap dengan jaket Speed Demon, dan juga kacamata yang bertengger di matanya.

"Wah, wah, wah... Tepuk tangan dulu dong, buat ketua baru Youth Unity. "

Pria itu berjalan mendekati Dika. Belum mengatakan satu kata, pria itu langsung menonjok pipi Dika.

"BOKAP CEWE LO ITU, UDAH NGEBUNUH PACAR GUE, BANGSAT!" semua yang melihat adegan ini, langsung membantu Dika untuk lepas dari cengkraman pria dihadapannya sekarang.

"LO DATENG-DATENG LANGSUNG NONJOK ORANG, ANJIR! APAAN SIH LO! SIAPA LO HAH? ZIDAN LO? GA TAKUT GUE SAMA COWO KAYAK LO! FITNAH LEBIH KEJAM DARIPADA PEMBUNUHAN!" kali ini Abhian mendorong tubuh pria yang bernama Zidan itu.

Tubuh Zidan terdorong beberapa langkah. Dan disinilah mulai per-tawuran.

"Beberapa tahun yang lalu, Adi Santoso bunuh Dista, pacar gue! Cuma karena per-tawuran tahun lalu itu! " jelas Zidan. Semua mendengarkan dengan serius.

Posesif Husband [END, DAN SUDAH TERBIT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang