36.Sederet fakta

210 51 36
                                    

''Cinta teguhkan hatiku, tak mau sesuatu merenggut engkau. Naluriku berkata, tak ingin terulang lagi. Kehilangan cinta hati bagai raga tak bernyawa.''
.

Brak

Irawan membanting sebuah surat kabar di atas meja. Tepat di depan kedua putranya yang tengah berbincang. Anrez menatap papanya itu datar, sedangkan Verrel sedikit tersentak di tempatnya duduk.

''Pa, kenapa sih?'' Tanya cowok yang lebih tua dari Anrez itu.

Irawan menunjuk halaman surat kabar yang ia buka, ''Lihat itu!''

Meski kesal, Anrez mengambil korannya dan membaca judul yang tertera di atas. Diikuti Verrel yang juga penasaran dengan apa yang ditunjukkan papanya.

RAKA AIRLANGGA DITANGKAP DI KEDIAMANNYA ATAS TUDUHAN PEMALSUAN BERITA KEMATIAN DAN KASUS TABRAK LARI

 

     Raka Airlangga, pemegang kuasa tertinggi di SMA Garuda ini dikabarkan terlibat kasus pemalsuan berita kematian terhadap dua siswinya yang tewas karena bunuh diri.[...] Selain itu, Raka juga terduga menjadi dalang atas dua kasus tabrak lari di tahun yang berbeda. Yang masing masing menewaskan seorang pemuda berinisial VBA dan seorang pasien rumah sakit jiwa berinisial RA.[...]

Anrez berdiri tiba tiba, matanya menatap marah pada surat kabar tidak berdosa itu. Ia membantingnya ke atas meja dengan begitu emosi.

''Jadi, pemilik SMA itu dalang dibalik semua ini? DIA YANG BUNUH MAMA?!''

Verrel sudah tau mengenai berita kematian Rinjani saat itu. Dia sering mengunjungi rumah itu meski hanya sebatas mengawasi dari jauh. Dan saat Rinjani tiada, ia nyaris gila karena memikirkannya. Ia belum sempat menjadi anak yang baik. Ia belum sempat membahagiakan wanita itu tapi ia keburu pergi.

''Itu yang kamu tangkap dari beritanya?'' Tanya Irawan yang membuat Anres mengerutkan keningnya bingung.

''Maksud papa?''

Irawan mengambil korannya, menghadapkan benda itu pada Anrez yang masih tersulut emosi. Ia menunjuk ke paragraf ke lima dari atas agar Anrez membacanya.

      Mutiara Glassina Airlangga, putri kandung Raka Airlangga saat ini kondisinya sedang drop dan harus dilarikan ke rumah sakit karena kecelakaan saat ia menuju ke rumahnya. Juga diberitakan kalau Tiara, sapaan akrab gadis itu sehari hari, mengalami syok berat karena penangkapan ayahnya di kediaman mereka[...]

''T--Tiara?'' Beo Anrez terkejut.

Ia menatap papanya bertanya, dan Irawan hanya mengangguk datar.

''Dia, orang yang selalu kamu bangga banggain. Orang yang selalu kamu anggap baik adalah orang yang sudah membuat mama kamu gila dan pergi ninggalin kita untuk selamanya.'' Sentak pria itu sambil menunjuk koran yang terlentang di atas meja itu seolah tengah menunjuk Tiara.

''Apa maksud papa? Kenapa Tiara yang disalahkan? Bukannya mama sakit jauh sebelum kita kenal sama Tiara?'' Tanya Verrel. Ia sama sekali tidak membenarkan kebencian Irawan kepada gadis itu. Tiara sepertinya tidak tahu apa apa, gadis itu selalu disiksa oleh papanya sendiri, bagaimana mungkin Tiara ikut ambil bagian dalam kasus ini.

Irawan mengambil sebuah map berwarna coklat dari dalam almari yang ada di belakangnya. Ia menghempaskannya di atas meja yang sama di depan kedua putranya.

''Itu akan menjelaskan semuanya,''

Meski bingung, Anrez dan Verrel membuka map itu bersama. Mengeluarkan semua isi di dalamnya dan membacanya satu persatu dengan teliti.

Eccedentesiast (Anrez & Tiara) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang