''Mengapa tak bisa dirimu yang mencintaiku tulus dan apa adanya? Aku memang bukan manusia sempurna, tapi ku layak di cinta karena ketulusan.''
.
Suara riuh tepuk tangan terdengar saat seorang pemuda tampan berkaca mata berjalan menuruni panggung dengan gitarnya. Hampir semua gadis di SMA Garuda mengidolakan sosoknya yang dikenal tegas tapi baik hati dan ramah. Giannuca namanya, yah biasanya dipanggil Nuca. Tapi beberapa siswa tidak tahu diri sering memanggilnya Caca.
Contoh: Mutiara Goblok Airlangga
Nuca berjalan dengan gagah menuruni panggung sambil menebarkan senyuman memesonanya. Tolong ingatkan Nuca kalau dirinya tidak se-artis itu.
''Udah tebar pesonanya, lo udah di bawah.'' ucap Lyodra dengan wajah kesal. Nuca masih saja tersenyum ganteng saat dirinya sudah ada di bawah panggung bergabung bersama penonton yang lain.
''Nggak usah cemburu gitu dong, kan hatinya cuma buat lo doang.'' ucap Nuca yang seketika membuat pipi Lyodra memerah. Gadis itu memasang ekspresi mau muntah padahal yang terjadi sebenarnya justru perutnya yang terasa seperti dipenuhi ribuan kupu kupu.
''Jijik, sana jauh jauh! Siapa juga yang cemburu,'' ucapnya. Tapi dalam hati ia tertawa senang.
Nuca merangkul Lyodra agar mendekat kepadanya, ''Nggak ah, mending deket deket aja.'' ucap Nuca.
Lyodra tidak menolak, ia tersenyum diam diam saat tangan Nuca melingkar di pundaknya. Sebahagia itu saat ia bisa menonton pensi akhir tahun pertamanya di SMA bersama pacar barunya, si ketua osis SMA Garuda.
Iya mereka pacaran, baru kemarin Nuca nembak Lyodra. Setelah peristiwa Lyodrs yang ketiduran di rumah Nuca waktu itu, mereka jadi semakin sering ketemu. Entah bagaimana caranya, ada saja peristiwa yang mempertemukan mereka. Sampai akhirnya Nuca dan Lyodra saling suka lalu mereka jadian.
''Kalian sejak kapan romantis gini?'' Tanya Ziva yang tiba tiba ada di belakang keduanya. Di sebelah Ziva ada Asyraf, cowok yang dari beberapa hari yang lalu terus mengejar Ziva agar mau menjadi pacarnya.
Ada juga Tiara yang datang bersama Randy, seperti janji mereka kemarin.
''Sejak kemarin, maybe.'' Ucap Nuca.
''Kalian udah jadian ya?'' tanya Asyraf. Anak itu memang sangat mudah bergaul dengan orang lain. Baru beberapa minggu pindah ke SMA Garuda dia sudah akrab dengan beberapa teman dan seniornya.
''Smart boy,'' ucap Nuca lagi masih dengan sebelah tangan yang memeluk leher Lyodra.
Lyodra hanya diam saja, dia sudah terlalu malu karena semua temannya malah tau kalau ia baru saja jadian dengan ketua osis ganteng itu. Sedangkan Ziva malah bersikap biasa saja, dia tidak terkejut dengan berita itu. Selama berteman dengan Lyodra dan Tiara, Ziva bisa dengan mudah membaca mimik wajah dan arti dari ekspresi kedua temannya itu. Ia sudah menebak hal itu akan terjadi.
''Wah selamat ya, kak Nuca sama Lyodra. Ziv, jadian juga yuk.'' ucap Asyraf pada Ziva sambil merangkul bahu gadis itu. Entah bagaimana caranya bisa mengajak Ziva ke acara pensi ini sebagai pasangannya. Padahal jika dilihat dari perjuangannya saat mendekati Ziva, gadis itu selalu ketus padanya.
Ziva menyingkirkan tangan Asyraf dari pundaknya, ''Bahkan enggak dalam mimpi lo, Raf, jauh jauh sana!'' Ziva mendorong jidat Asyraf menggunakan telunjuknya.
''Yaudah besok aku coba lagi,'' ucap Asyraf sambil tersenyum manis.
Mana mungkin seorang Asyraf menyerah begitu saja. Ia akan terus berusaha mendekati Ziva, karena ia yakin bisa memenangkan hati gadis itu. Buktinya, saat ini Ziva sudah tidak segalak kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast (Anrez & Tiara) [✔]
FanfictionBagaimana jika seorang wakil ketua osis terhormat seperti Anrez harus berurusan dengan murid nakal seperti Tiara? Muhammad Anrez Adelio, laki laki dengan segala sifat dinginnya, terpaksa mengikuti perintah Raja Giannuca untuk memaksa Mutiara Glassi...