''Ternyata belum siap aku
Kehilangan dirimu
Belum sanggup untuk jauh darimu
Yang masih slalu ada dalam hatiku
Tuhan tolong mampukan aku
'Tuk lupakan dirinya
Semua cerita tentangnya
Yang membuatku
Slalu teringat akan cinta yang dulu
Hidupkan ku.''.
''Tentang luka abadi dan gugurnya sang pemeran utama.''
.Semua yang ada di dalam kerumunan itu mulai saling bertanya. Sebagian orang yang memang sejak awal tidak tersangkut kasus apa apa hanya mampu bertanya tentang kehebohan apa yang terjadi tadi pagi.
Lain halnya dengan mereka yang memang sadar jika selama ini mereka memang salah. Selain memilih diam dalam gemetar, mereka hanya mampu menangis takut di dalam hati.
Shakira meremas ujung roknya hingga kusut. Nada bicara Nuca terdengar begitu kuat dan tajam, namun gemetar dalam satu waktu. Apa laki laki itu takut? Tapi kenapa?
Atau Nuca terlalu marah hingga ia tidak tau harus melakukan apa untuk meredakan marahnya.
Entahlah, tidak ada yang mampu membaca raut wajah ketua osis itu sampai saat ini.
''Kalian semua pasti kenal dengan gadis bernama Tiara.'' Nuca melanjutkan ucapannya setelah beberapa detik mengatur deru nafasnya. Terlalu marah ia berada di tempat itu.
Beberapa orang terlihat mengangguk pelan pertanda kalau mereka benar benar menyimak ucapan Nuca.
''Kalian juga pasti tau kalau cewek pecicilan itu adalah anak kandung Raka Airlangga, pemilik sekolah yang kalian injak halamannya saat ini.''
Semua diam menyimak, bahkan para guru pun tidak ada yang bertanya lagi. Mereka memilih membiarkan Nuca melakukan apa yang dia mau.
''Yang sayangnya adalah kepala dari semua permasalahan yang terjadi di SMA Garuda.''
''Induk awal yang melatarbelakangi kasus kasus pembullyan, kekerasan dan segala macam tindak kejahatan di dalam lingkungan sekolah.''
Nuca turun dari tempatnya berdiri. Berjalan mendekati kerumunan, masuk ke dalamnya dan berhenti di depan seorang anak laki laki berbadan besar. Dadanya naik turun tidak beraturan. Sesak mendominasi saat rasa marah semakin besar terasa.
Ia menatap Mark nyalang, seolah ingin menikam laki laki itu dengan tatapannya. Tapi yang terjadi hanya rasa sakit yang semakin sakit.
''Sekarang dia di tangkap polisi, bersama kepala sekolah kita tercinta yang ternyata adalah oknum yang terlibat dengan masalah ini.'' Ucap Nuca sembari berbalik dan berujap pada seluruh warga sekolah yang saat ini pandangannya tertuju padanya.
''Raka Airlangga mengakui dengan tegas bahwa ia memang bersalah dan pantas untuk di hukum.'' Lanjutnya.
''Kalian tau apa yang dia bilang sesaat sebelum ia benar benar dimasukkan ke dalam jeruji besi?!''
Nuca kembali menghadap kepada Mark dengan tubuh bergetar hebat.
''Tolong jaga putriku, dia tidak tau apa apa tentang kejahatanku. Dia gadis yang sangat baik,''
''Lo tau? Cewek yang tadi pagi kalian pukulin rame rame, cewek ringkih yang bahkan nggak bisa minta tolong saat kalian semua tendang dia, jambak rambut dia, injek injek badan dia.''
''Itu cewek yang sama yang saat ini terbaring kritis di rumah sakit. DAN KALIAN YANG BERSANGKUTAN SEHARUSNYA BERTANGGUNG JAWAB!'' Lantang, begitu keras dan tegas suara Nuca mendominasi suasana sunyi di SMA Garuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast (Anrez & Tiara) [✔]
FanfictionBagaimana jika seorang wakil ketua osis terhormat seperti Anrez harus berurusan dengan murid nakal seperti Tiara? Muhammad Anrez Adelio, laki laki dengan segala sifat dinginnya, terpaksa mengikuti perintah Raja Giannuca untuk memaksa Mutiara Glassi...