2.Dora emon pink dan musang ekor sembilan

334 56 23
                                    

Hai bestie, apa kabar🤣🖐

Absen yuk jam berapa kamu baca cerita ini?

Happy reading!!!

.

''Bahagia itu bisa selamanya nggak sih?''

.


''Lo ngapain, Rez?''

Anrez berdecak sebal, kembali lagi ia harus berada didekat Tiara karena hukuman. Dia sebenarnya tidak masalah kalau mau dihukum apapun itu hukumannya, tapi jangan dengan Tiara. Gadis itu selain berisik juga terlalu menyebalkan untuknya. Lihat saja sekarang Tiara menatapnya terus tanpa berkedip.

''Lo pikir?'' sinis Anrez tanpa melirik Tiara. Ia pikir ia hanya harus menyelesaikan hukuman ini dan menjauh dari Tiara sejauh jauhnya.

Tiara mendecih sinis lalu kembali pada kegiatannya tanpa mempedulikan Anrez.

Angin bertiup kencang menerbangkan helaian rambut panjang Tiara. Anrez beberapa kali menjauhkan badannya dari Tiara tapi rambut gadis itu terus mengenai leher dan wajahnya.

''Rambut lo kena muka gue.'' ucap Anrez sewot. Ia bergeser selangkah menjauhi Tiara dengan wajah merengut.

Tiara tidak peduli, ia malah mengibaskan rambutnya dengan sengaja mengenai wajah Anrez. Rambut Tiara wangi buah, Anrez suka. Tapi pedes kalau kena muka, pengen banget Anrez ambil gunting rumput buat potong rambut Tiara.

''Ck.'' Anrez berdecak sebal. Dia maju selangkah lalu menginjak kaki Tiara membuat Tiara menjerit kaget.

Tiara ikut maju untuk memukul Anrez tapi Anrez lebih cepat menghindar dan terjadilah aksi saling memukul. Anrez dan Tiara berkelahi sungguhan, saling memukul bahkan saat ini tangan Tiara sudah dipelintir oleh Anrez ke belakang. Tiara menendang tulang kering Anrez dengan kencang membuat Anrez melepaskan tangan Tiara kaget. Ia menjegal kaki Tiara tapi Tiara keburu menarik kerah kemejanya membuat mereka jatuh bersamaan.

Tidak, tidak ada acara saling menatap seperti di film film yang disusul lagu romantis untuk soundnya. Yang terjadi malah mereka saling bergulingan untuk memukul satu sama lain. Padahal Tiara itu cewek loh, harusnya Anrez bisa ngalah 'kan? Tapi dendam ya dendam, tidak ada kata kalah di dalam kamusnya. Tidak peduli gendernya apa Anrez tetap harus menang darinya.

''Bangsat!'' Ucap Anrez sambil menarik kerah seragam Tiara. Begitu juga Tiara yang mencengkeram kerah kemeja Anrez sambil menatap pemuda itu tajam.

''Lo kampret! lo nggak lupa 'kan tadi lo nabrak gue di koperasi?!'' ucap Tiara tidak mau kalah. Muridnya tentara diajak berantem.

Tapi tenaga Anrez itu tidak main main, dia 'kan cowok.

Bagi Anrez, Tiara itu lumayan juga. Dia tidak tahu Tiara latihan dimana, tapi yang jelas tenaga Tiara itu melebihi gadis lain yang seumurannya. Walaupun badannya tidak bisa dibilang tinggi, tapi Tiara bisa menjatuhkan Anrez dengan sekali tendangan.

''Lo yang nabrak gue,'' jawab Anrez sengit.

Tiara menarik kerah Anrez ke bawah membuat Anrez menunduk dengan wajah sangat dekat dengannya. ''Emang lo nggak lihat kalau gue ada di sana?! Harusnya, kan lo lihat dari belakang.''

Anrez mengikuti permainan Tiara, ia mendekatkan wajahnya kepada Tiara. ''Lo yang meleng!'' ucap Anrez.

Tiara mendorong Anrez begitu juga Anrez saat menyadari posisi mereka yang terlalu dekat. Kini Tiara sedang berusaha melayangkan pukulan pada Anrez tapi terus ditangkis oleh pemuda itu. Sampai kaki Tiara yang gantian menjegal Anrez hingga Anrez jatuh dan Tiara di atasnya. Mereka guling gulingan lagi sampai pakaian mereka kotor semua.

Eccedentesiast (Anrez & Tiara) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang