''Aku selalu ingin terlahir kembali di keluarga hangat Fernandha.''
~Tiara~
.
''TIARA!''
BYUURR,
Anrez mencari tubuh Tiara yang terlihat mengabur dari bawah air. Ia meraih tangan Tiara lalu menariknya dan membawanya keluar dari kolam. Tiara sudah tidak sadarkan diri di dalam rangkulannya. Anrez membaringkan Tiara di pinggir kolam.
Dia berulang kali menekan dada Tiara untuk mengeluarkan air yang tidak sengaja tertelan oleh Tiara. Tidak ada reaksi apapun, Anrez semakin panik. Dia tidak mau Tiara mati disini. 'Kan tidak lucu kalau ada berita ''Seorang gadis mati tenggelam karena pelatihnya melamun dipinggir kolam.'' Anrez menyingkirkan pikiran buruknya dan fokus pada Tiara yang masih terpejam.
Ia tau ini gila, tapi tidak ada yang bisa dilakukan lagi. Tiara keburu mati! Oke itu jahat. Anrez membungkuk memberikan nafas buatan untuk gadis itu. Beberapa kali sampai tiba tiba Tiara terbatuk dan mengeluarkan banyak air dari mulutnya.
''Tiara, astaga!'' Tiara shock, Anrez memeluknya erat sekali. Dia masih sedikit batuk batuk dan Anrez malah memeluknya sangat erat.
''Lo ngapain sih pindah ke sana?! Disini aja lo takut, lo nyari apa disana, hah?! KALAU LO KENAPA KENAPA GIMANA?''
Tiara menunduk, tubuhnya bergetar mendengar suara berat Anrez meninggi. Anrez terlihat marah tapi ia bisa melihat raut khawatir dari sana. Apa Anrez mengkhawatirkannya?
''Gue takut lo kenapa-kenapa,'' ucap Anrez, ia menurunkan nada suaranya setelah menyadari ketakutan Tiara. Lalu kembali merengkuh Tiara ke dalam pelukannya.
Tiara bergeming di tempatnya, ia masih shock dengan apa yang terjadi. Tadi dia hanya penasaran dengan kolam renang di sebelahnya. Setelah merasa ia cukup terbiasa dengan air kolam renang 1meter tadi, ia nekat masuk ke kolam renang 2 meter. Dan betapa terkejutnya dia saat ia tidak bisa menemukan dasar kolam itu seperti sebelumnya. Ia ingin meraih pinggiran kolam tapi tubuhnya malah semakin menjauh ke tengah tengah. Alhasil ia tenggelam dan yang ia ingat hanya suara teriakan Anrez sampai pemuda itu menceburkan diri masuk ke kolam dan setelahnya Tiara tak sadarkan diri.
''Lo nggak apa apa 'kan?'' Anrez memegang kedua sisi wajah Tiara agar gadis itu menatapnya. Ia memeriksa kepala, tangan hingga kedua kaki Tiara takut takut ada yang memar atau apa.
Tiara mengangguk sambil menggumamkan kata 'nggak apa apa' dengan susah payah karena Anrez mengapit pipinya sedikit kuat. Menyadari tingkahnya sendiri yang sangat aneh, Anrez langsung melepaskan wajah Tiara. Ia berdehem canggung lalu berdiri dengan grogi.
''Y-yaudah, ayo gue anter ke tempat ganti, nanti lo masuk angin.'' Anrez berjalan mendahului Tiara tanpa melihat gadis itu yang menganga tidak percaya. Bagaimana bisa Anrez tidak berniat membantunya sama sekali? Tiara berdiri sambil menggumamkan sumpah serapah, tadi aja sikapnya manis tiba tiba jadi batu lagi!
Namun sedetik kemudian, Tiara memegang bibirnya sendiri. Ada yang aneh dengan---jantungnya?
* * *
''AYO TIARA KAKINYA NAIK LAGI! TENDANG YANG KUAT, ITU SAMSAK NGGAK AKAN JEBOL MAU KAMU NAIKIN JUGA.''
''CA, YANG BENER ITU TANGANNYA! MASAK KALAH SAMA CEWEK,''
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast (Anrez & Tiara) [✔]
FanficBagaimana jika seorang wakil ketua osis terhormat seperti Anrez harus berurusan dengan murid nakal seperti Tiara? Muhammad Anrez Adelio, laki laki dengan segala sifat dinginnya, terpaksa mengikuti perintah Raja Giannuca untuk memaksa Mutiara Glassi...