Prolog

12.6K 624 4
                                    

Kenyataan

"Ya Allah, ampunilah dosa kedua orang tuaku dan tempatkan mereka di antara kasih-Mu."

.
.
.

...

❤️❤️❤️


Zafha Humaira Ghifari. Gadis ini mengerjap-ngerjapkan matanya dan mengumpulkan nyawanya. Setelah nyawanya terkumpul, dia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri serta berwudhu. Sebenarnya tadi dia bangun jam tiga pagi untuk melaksanakan sholat tahajud, tetapi setelah itu ia kembali tidur.

Lima menit berlalu, kini Zafha pun keluar dari kamar mandi. Dia langsung menggelar sejadahnya dan mengenakan mukenanya. Dikarenakan adzan sudah berkumandang, Zafha pun segera melaksanakan sholat subuh.

Selesai sholat Zafha menyempatkan diri untuk membaca Al-Qur'an. Lalu keluar kamar menuju lantai bawah untuk menemui Alya (umi) memasak di dapur. Sesampainya di dapur Zafha melihat uminya yang sedang berkutat dengan peralatan masak.

"Umi," sapanya.

Yang disapa pun menoleh."Eh? Sayang udah bangun," kata Alya.

Zafha tersenyum tipis."Iya Mi. Sini Zafha aja yang ngaduknya, Umi nyiapin minuman aja," kata Zafha.

"Hati-hati ya, Sayang," peringat Alya.

Zafha pun mengangguk dan mengambil alih pekerjaan Alya."Iya Umi."

Beberapa saat kemudian, semua makanan pun sudah tersaji di atas meja makan. Alya memanggil Azka (Abi) untuk sarapan. Mereka berdua pun datang,

"Pagi putri Abi," sapa Azka sambil mengelus rambut Zafha lalu mencium keningnya. Rutinitas yang dilakukannya kepada Zafha maupun Alya di setiap pagi.

Zafha tersenyum."Pagi Abi." balasnya.

"Hmm, harum banget makanannya. Yuk makan," ajak Azka. Mereka pun menyantap makanan setelah Azka memimpin doa.

Selesai sarapan dan membereskan peralatan makan. Mereka pergi ke kamar masing-masing. Zafha pergi ke kamarnya, sedangkan Abi dan Umi pergi ke kamar mereka.

"Abang mau berangkat sekarang?" tanya Alya menatap suaminya yang sudah berpakaian rapi.

Azka adalah seorang dosen di salah satu kampus yang mana Alya berkuliah dulu di sana. Yang mana pula kampus tersebut adalah kisah cinta Azka dan Alya dimulai.

Tidak hanya sebagai dosen di kampus tersebut, Azka juga seorang ustadz atau seorang pemilik pesantren yang dibangunnya beberapa tahun yang lalu.

Azka mengangguk. Lalu Alya mengantarkan suaminya sampai ke depan.

"Abang setelah ngajar mau mampir ke rumah Rizal dulu ya, tadi katanya dia kurang enak badan. Jadi, Abang mau jenguk dia sebentar." ujarnya. "Adek jangan kangen ya?" lanjutnya dengan menggoda istrinya itu. Memang panggilan dari dulu, Azka pasti akan memanggil Alya adek dan Alya akan memanggil abang kalau sedang berduaan.

Alya menyipitkan matanya."Iya Abang. Tapi Adek enggak kangen tuh," elaknya.

Azka terkekeh melihat wajah istrinya yang memerah."Masa sih?" godanya. Sifat Azka adalah jahil, namun ketika berada di luar dia akan berubah 180%, yaitu dingin dan datar. Sangat berbeda ketika berada di rumah yang selalu ramah, terkadang jahil, dan penuh kasih sayang.

"Abang berangkat gih nanti telat loh," kata Alya sambil mendorong tubuh suaminya.

Azka melihat ke jam tangannya. Lalu kembali menatap istrinya.

Kekasih Halalku [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang