12. Berkumpul Keluarga

3.5K 341 4
                                    

.
.
.

...

❤️❤️❤️

Hari ini seluruh keluarga Zafha berkumpul di rumah. Mulai dari nenek Amira, nenek Adzwa, Azmi, Naira, Fatih, Alif, Qiara dan juga Nafisha. Semuanya ada.

Azka dan Alya sengaja mengundang keluarga besar mereka semua secara bersamaan untuk memberitahukan sesuatu, yaitu Ziyad dan Zafha akan segera menikah dalam beberapa hari lagi. Namun, tidak hanya itu, nanti malam juga akan mengadakan acara syukuran untuk bertambahnya usia Alya yaitu yang ke-37 tahun.

Kini para orang tua tengah sibuk berada di dapur, memasak untuk acara. Sedangkan para anak muda, tengah asyik di ruang tamu. Entah apa yang mereka lakukan, yang jelas mereka ada yang mengerjakan tugas sekolah.

"Fa, ada pensil enggak?" tanya Fatih menatap Zafha yang sedang membantu Farsya yaitu adiknya Fatih yang sedang menjawab PR.

"Ada kok. Bentar aku ambilin dulu," Zafha beranjak pergi ke kamarnya.

Ketika berada di dekat tangga, Zafha mendengar suara seperti orang mual. Dengan penasaran, Zafha pun mencari sosok seseorang itu. Dia kaget ketika melihat kakak sepupunya, yaitu Naira yang tengah mual-mual di kamar mandi yang berada di bawah tangga. Dengan segera dia menghampiri perempuan itu.

"Kak Naira kenapa?" tanyanya khawatir.

"Perut Kakak mual Dek, kayak diaduk-aduk gitu." jawab Naira lemas.

"Yaudah, Kakak istirahat ya di kamar Zafha. Sini Zafha bantuin jalannya," kata Zafha sambil menuntun Naira ke kamarnya.

Sesampainya di kamar, Zafha menyuruh kakak sepupunya itu untuk beristirahat. Zafha mengambil minyak kayu putih dan pensil dari dalam meja. Dia menyerahkan minyak kayu putih tadi kepada Naira.

"Ini Kak, buat nenangin mual-mualnya." ujar Zafha.

"Makasih ya Dek," ucapnya dan Zafha mengangguk."Tapi, boleh panggilin om kamu, enggak?" lanjut Naira bertanya.

Maksud Naira di sini adalah Azmi. Yang mana paman dari Zafha itu adalah suami dari Naira. Mereka menikah sekitar satu bulan lebih yang lalu. Dan tentunya Zafha sebagai keponakan Azmi sekaligus sepupu dari Naira sangat senang.

"Iya Kak. Yaudah, Kakak istirahat dulu ya, Zafha ke bawah lagi." kata Zafha dan diangguki oleh Naira.

"Iya Dek." balas Naira.

Zafha pun kembali turun ke bawah. Tidak lupa dengan membawa pensil yang Fatih inginkan. Terlebih dulu dia menyerahkan pensil itu kepada Fatih lalu pergi keluar rumah. Dia melihat omnya sedang bersama dengan Azka dan juga Ziyad.

"Om Azmi, kak Naira tadi mual-mual. Terus sekarang dia ada di kamar Zafha." beritahu Zafha.

"Yaudah, terima kasih ya Za. Om ke atas dulu." ucap Azmi seraya mengusap kepala Zafha lalu pergi menyusul istrinya di kamar Zafha.

Zafha kembali masuk ke dalam rumah, menuju ruang tamu.

"Kenapa om Azmi lari, Kak?" tanya Farsya menatap Zafha yang kembali duduk di sampingnya.

"Tadi kak Naira mual-mual, jadi om Azmi khawatir sama dia." beritahu Zafha.

"Kayaknya kak Nai hamil deh," celetuk Fatih.

"Kakak tau darimana?" tanya Farsya menatap kakaknya itu dengan kening berkerut.

"Dulu waktu Umi hamil kamu, Umi mual-mual. Itu tanda awalnya." jawab Fatih memberitahu. Mengingat beberapa tahun yang lalu ketika Qiara hamil Farsya.

Kekasih Halalku [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang