6. Maaf

3.9K 339 2
                                    

.
.
.

...

❤️❤️❤️

Hari ini Zafha kembali pergi ke sekolah bersama dengan Ziyad dikarenakan Azka harus pergi ke kampus lebih awal lagi. Padahal Zafha merasa tidak enak karena sering ikut kakak angkatnya tersebut. Terlebih mereka hanya berduaan saja. Ziyad pun juga begitu, tetapi dia terus melantunkan sholawat di sepanjang jalan, namun tidak kedengaran oleh Zafha.

Sesampainya di sekolah, Zafha pun ingin keluar lebih dulu dari Ziyad, seperti biasanya.

"Zafha duluan ya Kak," ucap Zafha sambil mengambil tasnya.

"Iya, Za." balas Ziyad sambil menganggukkan kepalanya.

Zafha pun keluar dari mobil Ziyad dan langsung berjalan menuju perkarangan sekolah. Ketika baru saja berada di dekat kelasnya, tiba-tiba ada seseorang yang menarik kerudung Zafha dari arah belakang.

"Eh? lepas!" ucap Zafha sambil menahan kerudungnya agar tidak terlepas, yang mana nantinya akan terlihat rambut Zafha. Dia tidak mau hal itu terjadi.

Orang tadi melepaskan tarikannya dan Zafha pun membalikkan badannya, menatap siapa dalang yang telah menarik kerudungnya.

"Ck. Kok lo pergi ke sekolah sama Ziyad sih? Kalian pacaran?" selidik orang tadi. Dia adalah Fani.

Zafha menggelengkan kepalanya cepat."Enggak." jawabnya.

Fani memutar matanya malas."Halah, ngaku aja lo. Terus ngapain lo pergi berduaan aja? Ck, dasar munafik. Kerudung aja lebar tapi kelakuan munafik lo." ucapnya membuat hati Zafha memanas karena dikatakan munafik. Padahal Fani juga memakai kerudung lebar sekarang.

Zafha sempat heran dengan perempuan di depannya sekarang. Kemarin-kemarin Fani tidak pernah mengenakan kerudung lebar. Lah sekarang dia malah memakai kerudung lebar. Entah angin apa yang merasuki Fani.

"Apa kamu bilang?" tanya seseorang di belakang Fani.

Fani membalikkan tubuhnya untuk menatap orang itu. Ternyata adalah Ziyad bersama dengan Fatih.

"Eh? Zi-Ziyad?" ucap Fani terbata karena melihat aura dingin dari Ziyad.

"Apa enggak terbalik ya? Kamu dulu aja enggak pernah pake kerudung yang lebih lebar. Terus sekarang ada Ziyad yang lulusan dari pesantren, kamu malah pake kerudung yang lebih besar. Mau menyamakan Zafha dan teman-temannya? Tapi, tau enggak? Orang yang pake jilbab seperti kamu hanya demi mencari perhatian cowok, itulah yang dinamakan munafik." sindir Fatih menatap malas kepada perempuan yang telah berani mengatakan sepupunya itu munafik.

"Dan satu lagi, kamu tidak berhak menyentuh Zafha. Karena dia adalah Adik sepupu saya. Jadi, kalau dia pergi dan pulang bersama saya dalam satu mobil itu bukan urusan kamu." sambung Ziyad dengan tegas.

Meski berbohong, tapi itu harus dia lakukan agar menyelamatkan Zafha dari gangguan Fani. Ziyad tentu saja tidak mau sesuatu terjadi kepada adik angkatnya itu.

"Paham tuan putri?" tanya Fatih.

Merasa kesal dengan keadaan sekarang, Fani pun pergi dengan menghentak-hentakkan kakinya. Fatih tersenyum penuh kemenangan.

"Mundur juga tuh anak." gumamnya yang terdengar oleh Zafha dan Ziyad.

"Kenapa Kak Ziyad bilang Zafha sepupu Kakak? Kita kan enggak sepupuan?" tanya Zafha bingung.

Fatih geleng-geleng kecil."Polos juga ternyata kamu, Fa." ujarnya.

"Kak---" belum sempat Ziyad menjawab pertanyaan Zafha, Fatih langsung memotongnya.

Kekasih Halalku [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang