1. Keluarga Baru

6.3K 494 1
                                    

"Sabarlah...
Meskipun kehilangan orang yang paling kita cintai dan sayangi itu sangat menyakitkan."

.
.
.

...

❤️❤️❤️

Happy Reading...

Hari ini Ziyad akan berpindah ke rumah Azka, sahabat almarhum abinya. Di mana dia harus berpamitan kepada para teman-temannya di asrama maupun di pesantren, serta para guru yang telah memberikannya sebuah ilmu pelajaran yang sangat berarti untuknya. Meski sebenarnya berat baginya untuk meninggalkan pesantren itu, namun atas permintaan Abinya. Mau tak mau dia harus pindah. Toh dia cuman satu tahun saja lagi akan lulus.

Saat ini, Ziyad sudah selesai memasukkan koper-kopernya ke dalam bagasi mobil. Dia tidak sendirian, melainkan Ziyad ditemani oleh salah satu guru atau ustadz di pesantren tersebut yaitu ustadz Farhan. Mereka sedang menunggu Azka yang sekarang masih berada di dalam perjalanan.

"Nak, kamu baik-baik ya dengan orang tua barumu. Jaga kesehatan selalu dan kapan-kapan mampirlah ke sini," kata ustadz Farhan seraya menepuk pelan pundak Ziyad dan tersenyum.

Ziyad tersenyum mendengar perkataan ustadznya itu. Lalu dia menganggukkan kepalanya dengan patuh. Bagaimana pun Pesantren tersebut adalah tempat dia menimba Ilmu dan membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

"Insya Allah, kapan-kapan Ziyad akan mampir ke sini kok, Ustadz." ucapnya.

Ustadz Farhan lantas kembali tersenyum. Beberapa menit kemudian, Azka pun tiba dengan ojol. Setelah membayar uang, dia segera menghampiri Ziyad dan ustadz Farhan.

"Assalamu'alaikum," ucap Azka sembari tersenyum ramah. Lalu dia menyalami ustadz Farhan. Ustadz Farhan pun menyambutnya dengan ramah. Mereka saling berpelukan sebentar karena ternyata mereka sudah saling mengenal.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." sahut mereka.

"Apa kabar, Ustadz Azka? Alhamduillah kita bertemu lagi," ujar ustadz Farhan senang.

Azka tersenyum."Alhamdulillah baik, Ustadz Farhan. Iya nih, sudah lama kita tidak bertemu, Masya Allah." balas Azka juga senang. Dia beralih menatap Ziyad.

"Ziyad, kamu sudah masukin koper-koper kamu?" tanya Azka kepada Ziyad.

"Sudah, Bi." jawab Ziyad seraya mengangguk.

"Nak, baik-baik ya di sana, jaga kesehatan selalu." pesan ustadz Farhan lagi. Ziyad kembali mengangguk.

"Iya Ustadz, terima kasih," ucap Ziyad bersalaman dengan ustadznya itu lalu ustadz Farhan pun memeluknya sebentar. Azka tersenyum melihatnya.

Azka dan Ziyad pun memasuki mobil, dengan Azka yang menyetirnya. Karena Ziyad masih sedikit tidak sehat, Azka tidak mau terjadi sesuatu nantinya kepada putra angkatnya itu.

"Yaudah kami pamit Ustadz, Assalamu'alaikum," ucap Azka dan Ziyad.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, hati-hati Ustadz," balas ustadz Farhan. Mereka mengangguk sembari tersenyum.

Azka pun mulai menjalankan mobil Ziyad. Meninggalkan perkarangan pesantren tersebut.

Ziyad menatapnya dengan perasaan sedih. Azka tersenyum melihatnya. Dia mengusap pelan bahu Ziyad untuk menyalurkan kekuatan kepadanya. Dia bisa merasakan kesedihan yang dialami oleh anak angkatnya itu.

Kekasih Halalku [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang