4. Perhatian

4.1K 364 7
                                    

.
.
.

...

❤️❤️❤️

Keesokan harinya...

Hari ini Zafha dan Ziyad diantar oleh Azka, dikarenakan ban motor Ziyad meletup. Jadi Azka mengajak putra angkatnya itu untuk ikut bersamanya dengan Zafha.

Jangan bertanya tentang mobil Ziyad dan mengapa dia tidak memakai mobilnya. Ziyad adalah orang yang tidak suka terlihat waw di depan umum apalagi pergi ke sekolah. Padahal banyak siswa-siswi yang pergi ke sekolah dengan mobil, tapi dia hanya tidak ingin terlalu bergaya. Menurutnya menjadi sederhana itu lebih baik.

Setelah sampai di depan gerbang sekolah, Zafha dan Ziyad pun berpamitan kepada Azka.

"Abi, Ziyad pergi dulu ya," kata Ziyad seraya mencium punggung tangan Azka.

"Zafha juga." sahut Zafha juga mencium punggung tangan Azka. Azka pun membalas mencium kening Zafha.

"Iya. Kalian belajar yang rajin ya, nanti Abi jemput kalian." ujarnya. Kedua anaknya itu pun mengangguk.

"Assamu'alaikum," ucap Azka.

"Waalaikumussalam wr wb." jawab mereka berdua serempak. Membuat mereka berpandangan sebentar lalu Zafha mengalihkan pandangannya.

"Kak Zafha duluan ya?" ucapnya gugup. Kemudian dia berlari masuk ke dalam perkarangan sekolah.

"Jangan lari Za!" tegur Ziyad.

Zafha membalikkan badannya dan mengangguk. Lalu kembali melangkahkan kakinya memasuki perkarangan sekolah dengan berjalan kaki.

Ziyad tersenyum melihat gadis itu berlari karena gugup. Ziyad pun berjalan ke arah koridor sekolah. Banyak yang membicarakannya.

'Kak Ziyad ganteng banget sih,'

'Iya ganteng banget. Pengen deh jadi pacarnya.'

'Enak aja. Dia itu bakal jadi pacar aku!' ucap salah satu dari mereka yaitu Fani.

Ziyad mengabaikan semua perkataan mereka yang sangat sangat unfaedah. Dia terus berjalan tanpa memperdulikan di sekitarnya. Menurutnya tidak ada gunanya. Sesampainya di kelas Ziyad mengucapkan salam dan disahuti orang yang ada di dalam kelas.

Tidak lama kemudian, seorang guru laki-laki yaitu pak Jamal datang dan memulai pelajaran. Namun, sepertinya Pak Jamal hanya memberikan tugas kepada muridnya dan setelah itu pergi karena ada urusan penting.

Semuanya pun mengerjakan tugas yang diberikan oleh pak Jamal. Namun, mereka semuanya ricuh karena tugas yang diberikan guru mereka sangat susah.

"Tenang semuanya!" kata Farhan, ketua kelas di kelas itu.

"Coba kalian baca soalnya dengan perlahan lalu mulai berpikir secara kritis. Jangan gegabah. Dan sebelum mengerjakan harus baca Bismillah dulu, berdoa agar soalnya mudah dijawab. Cobalah dengan tenang!" kata Farhan mencoba untuk menenangkan teman-temannya.

"Bismillahirrahmanirrahim."

Akhirnya semuanya pun kembali diam dan tenang. Farhan menghela nafasnya dan kembali ke kursinya. Beberapa menit kemudian, tiba-tiba datang dua perempuan memasuki kelas dengan santainya. Dan sekarang dua wanita itu sedang berdiri di samping dekat meja Ziyad dan Fatih.

"Kalian ngapain ke sini?" tanya Fatih dengan kening berkerut.

"Aku mau kenalan sama Ziyad. Hai.. Perkenalkan namaku Lisa." ucap salah satu perempuan tadi yang bernama Lisa. Dia mengulurkan tangannya, tapi bukan Ziyad namanya kalau dia menyambut uluran tangan perempuan. Ziyad hanya menangkupkan kedua tangannya di depan dada dan wajahnya pun tentu berubah menjadi datar saat dua perempuan itu datang.

Kekasih Halalku [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang