17. Pingsan

5.3K 405 0
                                    

.
.
.

...

❤️❤️❤️

"Assalamu'alaikum, semuanya!" ucap ketua kelas memasuki kelas, yaitu Farhan.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," sahut semuanya.

"Cuman ingin memberitahukan kalau mulai besok kita akan diliburkan selama empat hari. Diharapkan selama masa libur, kita belajar dengan baik di rumah untuk menghadapi ujian yang akan dilaksankan pada senin depan." beritahu Fahran."Ingat! Jangan ada yang keluyuran yang enggak berfaedah." lanjut Farhan tegas.

"Siap ketua!" sahut semuanya patuh.

"Baiklah, cuman itu yang saya sampaikan, terima kasih." ucap Farhan lalu pergi ke tempat duduknya.

"Alhamdulillah, akhirnya libur juga." ucap Latisya senang.

"Iya, jadi lebih enak deh belajar di rumah." timpal Hani membenarkan.

"Benar itu." ucap Latisya setuju. Pasalnya kalau belajar di sekolah pasti ribut. Tidak akan membuat fokus belajar.

"Yaudah, kita ke perpus yuk, cari buku belajar nanti di rumah." ajak Hani.

Zafha dan Latisya pun mengangguk setuju."Yuk."

Baru saja sampai di perpustakaan, tiba-tiba Zafha kebelet.

"Aku ke kamar mandi dulu ya, kebelet." ujarnya. Dia segera berlari kecil pergi ke kamar mandi.

"Iya Fa." balas Latisya dan Hani.

Zafha keluar dari toilet dan hendak kembali ke perpustakaan. Namun, ketika di depan kamar mandi, Zafha malah dihadang oleh Fani dan kedua temannya. Dengan cekatan Fani pun menarik Zafha ke arah gudang sekolah.

"Lepasin, Fani!" sentak Zafha dengan kasar. Membuat genggaman tangan Fani pun terlepas dari pergelangan tangan Zafha.

Pergelangan Zafha terasa perih karena saking kerasnya Fani mencekal lengannya tadi.

Fani tidak tinggal diam, dia kembali mencekal tangan Zafha lalu menariknya masuk ke dalam gudang.

"Lepas! Sakit." ujar Zafha seraya berusaha melepaskan tangan Fani dari pergelangan tangannya, hingga terlepas.

"Gue kurung lo di sini." tunjuk Fani.

"Aku enggak mau, minggir!" Zafha berusaha ingin keluar dari gudang, namun dihalangi oleh kedua teman Fani.

"Lo udah berani deketin Ziyad, cowok yang gue suka. Dan lo enggak boleh keluar dari sini, ini hukuman buat lo." Fani mendorong Zafha hingga terbentur ke dinding. Zafha pun meringis kesakitan di bagian bahu kanannya.

"Woy kalau dia kenapa-kenapa gimana?" tanya Tia khawatir setelah melihat Fani mendorong Zafha dengan lumayan keras.

"Sorry, enggak sengaja." kata Fani.

"Yaudah, mending kita pergi sebelum ada yang liat," ajak Fani dan kedua temannya pun mengangguk.

Mereka meninggalkan Zafha di dalam gudang sendirian. Lalu mereka mengunci pintu gudang itu.

Zafha menggedor-gedor pintu dan berteriak meminta pertolongan, namun tidak ada yang mendengarnya karena para murid berada di dalam kelas. Sedangkan kelasnya yang jam kosong, hanya para sahabatnya yang berada di perpustakaan.

'Ya Allah...'

"Abang.. Tolongin Zafha," lirihnya.

"Aaa!" teriak Zafha ketika melihat kecoa yang tiba-tiba berada di sampingnya.

Kekasih Halalku [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang