19. Sakit Perut

4.7K 360 2
                                    

.
.
.

...

❤️❤️❤️

Tiga hari menghadapi ujian nasional telah berakhir. Alhamdulillah ujian pun berjalan dengan lancarnya. Zafha bisa bernapas lega karena sudah melewatinya. Setelah ujian hari ini pun sekolah mengadakan class meeting. Semuanya menonton kecuali Zafha. Dia sedang sakit perut di kelasnya. Karena dia baru saja datang bulan.

Ziyad yang sedang menonton acara lomba bersama Said dan Fatih, sesekali mencari keberadaan istrinya. Namun, tidak menemukannya. Dia pun memutuskan untuk mendekati kedua sahabat istrinya yang berada tidak jauh darinya.

"Zafha mana?" tanya Ziyad menghampiri Hani dan Latisya.

"Zafhanya di kelas Kak, tadi dia bilang sakit perut. Diajakin ke UKS sama ditemenin enggak mau." beritahu Hani.

"Yaudah, terima kasih ya," ucap Ziyad.

Hani mengangguk dan Ziyad pun berlalu dari sana. Dia pergi ke kelas untuk menemui istrinya.

"Za," panggil Ziyad memasuki kelas.

Dilihat Zafha sedang rebahan di atas meja dengan tangannya. Ziyad pun menghampiri istrinya itu.

"Kamu sakit perut ya?" tanya Ziyad duduk di samping Zafha. Mengelus kepala istrinya dengan lembut.

"Iya Bang, tadi pagi Zafha datang bulan." jawab Zafha menegakkan tubuhnya.

"Kita pulang aja ya? Lagian kita juga enggak ikut lomba." ajak Ziyad.

"Tanggung Bang, udah mau jam pulang juga." kata Zafha.

Meskipun jawabannya begitu, padahal dia sangat ingin pulang karena tubuhnya pun terasa penat. Dia ingin rebahan di rumah.

"Kamu yakin? Kuat nahannya?" tanya Ziyad memastikan.

Zafha mengangguk."Kuat kok, Abang. Lagian enggak terlalu sakit kayak tadi lagi." ujarnya jujur.

"Yaudah. Kamu istirahatlah lagi, Abang temenin." kata Ziyad.

"Tapi, kalau ada yang liat gimana?" tanya Zafha khawatir.

"Enggak ada yang liat kok. Semuanya sibuk nonton lomba. Kalau ada orang pun biar aja mereka tau yang sebenarnya." ujar Ziyad.

"Iih, Abang! Nanti kita dikeluarin dari sekolah," sebal Zafha dengan wajah cemberut.

Ziyad tersenyum lalu mengacak khimar yang dipakai istrinya.

"Insya Allah enggak, Sayang. Udah istirahat lagi gih," titahnya.

"Yaudah." Zafha pun kembali merebahkan kepalanya dengan menindihi lengannya.

Ziyad ikut merebahkan kepalanya di depan Zafha dengan menindih lengannya juga. Dan jadilah mereka saling berhadapan. Ziyad memandangi wajah istrinya dan sesekali mengelus pipi putih itu. Itu adalah gadisnya. Gadis yang membuat hatinya selalu merasa damai.

"Abang," panggil Zafha menatap suaminya.

"Hmm?" sahut Ziyad menatap manik mata istrinya.

"Abang enggak mau nonton lombanya lagi?" tanya Zafha.

"Enggak." jawab Ziyad.

"Kenapa?" tanya Zafha lagi.

"Nonton kamu tidur pun udah membuat Abang senang. Nonton lomba enggak buat senang." jawab Ziyad dengan senyuman tipis di wajahnya."Lagipula enggak penting, Sayang. Abang mau nemenin kamu aja, mumpung orang-orang enggak ada di kelas juga." lanjutnya seraya mengelus kepala istrinya.

Kekasih Halalku [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang