3. Nenek

4.1K 379 3
                                    


.
.
.

...

❤️❤️❤️

Satu pekan sudah berlalu. Hari ini Azka dan Alya mengajak Ziyad ke rumah Rahman dan Amira (Abi dan umi dari Alya yang tidak lain adalah kakek dan nenek Zafha) dan tentunya Zafha juga ikut.

Setelah menempuh perjalanan panjang, tibalah mereka di rumah Rahman. Azka mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Hingga tidak lama kemudian, datanglah seseorang dari dalam rumah membukakan pintu. Seseorang itu nampak bingung karena ada laki-laki muda bersama mereka.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Eh, Kakak?" ucap seorang laki-laki yang membukakan pintu tadi. Lalu dia dengan bergantian menyalami tangan kakaknya dan kakak iparnya serta Zafha dan Ziyad.

"Ayo silahkan masuk," ajaknya. Mereka pun masuk ke dalam rumah.

"Azmi, Umi mana?" tanya Alya kepada adiknya yang bernama Azmi.

Belum sempat Azmi menjawab pertanyaan Kakaknya, Amira pun datang menghampiri mereka dengan senyuman yang mengembang di wajahnya.

"Eh? ada kalian?" ucap Amira senang. Lalu Alya menyalami tangan sang Umi dan memeluknya sebentar. Azka, Zafha dan Ziyad pun juga menyalami tangan Amira.

"Umi apa kabar? sehat?" tanya Alya.

"Alhamdulillah, Umi sehat kok. Kalian sendiri sehat?" tanya Amira balik.

"Alhamdulillah sehat, Umi." jawab Azka.

"Adek enggak ditanyain nih?" Azmi dengan pura-pura memasang wajah sedih.

"Duh Adikku yang ganteng ini apa kabar juga?" tanya Alya sambil mencubit pipi adiknya dengan gemas.

Laki-laki berumur 26 tahun itu mengusap pipinya yang telah memerah akibat cubitan Alya. Alya terkekeh melihatnya.

"Baik kok, Kak." jawab Azmi. Zafha terkekeh.

"Abi mana, Mi? Kok enggak keliatan?" tanya Alya tidak menemukan keberadaan abinya di rumah.

"Abi lagi pergi ke kebun bersama dengan om kamu," jawab Amira. Alya menganggukkan kepalanya mengerti.

Amira beralih menatap ke arah Ziyad yang duduk di samping Azka. Awalnya dia bingung namun kemudian dia tersenyum karena mengingat sesuatu.

"Ini Nak Ziyad, ya? Anak sahabat kamu Rizal?" tanya Amira ke Azka.

Azka menganggukkan kepalanya dan tersenyum."Iya, Umi. Ini Ziyad anak Rizal." jawabnya.

Ziyad hanya terseyum ramah kepada Amira. Tentu Amira kembali tersenyum ke arah Ziyad.

"Nenek turut berduka cita ya Nak Ziyad, atas meninggalnya orang tua kamu. Insya Allah orang tua kamu berada di sisi-Nya yang terbaik. Dan selamat bergabung di keluarga kami Nak. Nenek senang bisa ketemu kamu." kata Amira.

"Aamiin. Iya Nek, terima kasih. Ziyad juga senang bisa ketemu Nenek." kata Ziyad dengan senyuman.

"Yaudah, kalian duduk santai aja dulu, Nenek buatkan minuman dulu." kata Amira hendak beranjak berdiri. Namun, Alya menahan tangannya.

"Tunggu, Mi. Biar Alya aja yang buatin. Umi di sini aja," kata Alya lembut dan Amira pun mengangguk. Lalu Alya pergi ke dapur.

Percakapan pun dilanjut hingga adzan Dzuhur tiba. Azka, Ziyad dan Azmi pergi ke Mesjid terdekat. Sedangkan Amira, Alya dan Zafha sholat di rumah. Selesai makan siang Azka mengajak Ziyad pergi jalan-jalan di sekitar rumah. Amira dan Alya berbincang di taman belakang. Sedangkan Zafha memilih nonton tv di ruang tengah.

Kekasih Halalku [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang