20. Hari Kelulusan

4.2K 340 2
                                    

.
.
.

...

❤️❤️❤️

Hari ini adalah hari kelulusan Zafha, Ziyad dan semuanya. Mereka pun sudah tidak sabar menanti raport mereka dibagi. Tapi, di sisi lain mereka juga sedih karena akan berpisah dengan para sahabat mereka. Banyak kenangan suka duka, manis pahit yang mereka lewati bersama.

Kini Zafha sedang menyisir rambutnya di depan cermin. Entah apa yang mengganggu rambutnya, sehingga dia pun merasa kesusahan menyisirnya.

Ziyad mendekatinya dan memperhatikan apa yang mengganggu rambut istrinya. Hanya ada sedikit gumpalan rambut Zafha yang mengganggu, karena Zafha belum memakai minyak rambut.

"Sini Abang yang sisirin," ucap Ziyad seraya mengambil minyak rambut dari atas meja lalu memakaikannya ke rambut Zafha dan menyisirnya.

Zafha hanya menuruti apa yang dikatakan Ziyad. Dia memperhatikan suaminya lewat pantulan cermin, suaminya itu sangat serius dalam menyisir dan mengikat rambutnya. Zafha pun tersenyum.

Ziyad menatap ke cermin memperhatikan Zafha yang sedang memperhatikannya.

"Kenapa?" tanya Ziyad tersenyum tipis.

Zafha menggeleng seraya tersenyum. Membuat Ziyad mengubah senyumnya menjadi senyum jahil.

"Abang ganteng, ya?" godanya.

Zafha terkekeh, kemudian dia mengangguk pertanda membenarkan kalau suaminya itu memang ganteng.

Zafha berdiri dan berjalan ke arah kasur untuk mengambil kerudung yang sudah dia siapkan.

Kemudian dia kembali ke meja rias, lalu memasang kerudungnya. Setelah itu ia berjalan menghampiri Ziyad yang sedang duduk santai di tepi kasur. Suaminya itu sudah rapi, tapi rambutnya masih belum rapi.

Zafha berinisiatif untuk mendekat, berdiri di depan Ziyad dan tangannya merapikan rambut Ziyad. Setelah selesai Zafha beralih menatap suaminya itu yang juga sedang menatapnya. Ziyad meraih tangan istrinya kemudian menariknya hingga Zafha terduduk di pangkuannya. Dia memeluk pinggang Zafha.

"Kamu cantik banget." ucapnya kemudian mencium pipi istrinya itu.

Meski Zafha hanya memakai bedak bayi dan sedikit celak mata, tetap saja dia cantik. Apalagi di mata Ziyad.

Pipi Zafha memerah. Namun, Zafha melingkarkan lengannya di leher suaminya itu.

"Zafha cuman make bedak bayi sama celak aja." ujar Zafha.

"Menurut Abang, kamu enggak pake bedak atau pun yang lainnya pun kamu sudah cantik. Kamu itu sudah cantik dari lahir Sayangku. Apalagi hatinya juga cantik." kata Ziyad diakhiri dengan cubitan pelan di pipi istrinya.

"Abang bisa aja, Abang juga ganteng." balas Zafha lalu tersenyum manis.

Ziyad hanya tersenyum gemas mendengarnya."Yaudah, yuk," ajak Ziyad.

Zafha mengangguk dan mereka pun turun ke bawah.

Di sekolah...

Zafha dan kedua sahabatnya menatap Fani dan kedua temannya yang sedang berjalan ke arah mereka. Entah apa yang akan dilakukan ketiga perempuan itu lagi, Zafha dan kedua sahabatnya pun tidak tau.

"Fa, aku minta maaf ya. Aku udah berbuat jahat sama kamu selama ini hanya karena kamu dekat dengan Ziyad. Aku benar-benar menyesal, Fa. Aku minta maaf. Kalau kamu memang dekat dengan Ziyad aku enggak papa, Fa. Aku beneran udah ikhlasin dia. Aku juga sadar kalau aku cuman terobsesi sama dia." tutur Fani.

Kekasih Halalku [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang