6

9.5K 1K 220
                                    

Aqil menemani Adisya makan dikantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aqil menemani Adisya makan dikantin. Aqil fokus pada ponselnya sedangkan Adisya fokus msmakan mie ayamnya. Sesekali Adisya menatap Aqil dari samping. Mereka baru pertama kali ketemu tapi kenapa firasat Adisya selalu yakin kalau berada didekat cowok ini, ia akan aman.

"Hayo ngapain liatin gue?"Aqil menciduk Adisya sedang menatapnya. Dengan cepat Adisya mengalihkan pandangannya kala Aqil menciduknya. Pipinya bersemu merah,ia malu

"Ci ilah salting"gumam Aqil memperhatikan Adisya

"Qil"panggil Adisya

"Hm?"sahut Aqil

"Siapa yang beliin kamu helm?"tanya Adisya

"Helm?"beo Aqil

Adisya mengangguk,"Iya, helm yang biasa kamu pakai"jelas Adisya

Aqil berpikir sebentar. Yang membelikannya helm adalah Adisya saat Aqil ketahuan ditilang karena tidak memakai helm

"Kepo banget"jawab Aqil

Adisya berdecak

"Alay kamu, Qil"lontar Adisya

"Lah?"Aqil tersentak kala Adisya mengatakan dirinya alay

"Emang iya, Alay."

"Dih"

"Apa?"

"Aaaaaa"Aqil mencubit pucuk hidung Adisya

Adisya menepis tangan Aqil halus. Ia mengusap hidungnya,"Tangan kamu bau"lontar Adisya

"Sembarangan"

$$$

Adisya menaruh kepalanya dipundak Aqil. Kepalanya terasa berat. Ia juga merasa pusing saat melihat rumah sakit. Padahal mereka cuma lewat depan rumah sakit saja

Adisya memeluk erat pinggang Aqil. Setiap bersama Aqil ia selalu merasa pernah melihat dan mengunjungi suatu tempat

Setelah mengantar Adisya pulang,Aqil singgah sebentar untuk bermain dengan temannya. Sudah berapa hari ia absen untuk ngumpul

$$$

Elya sudah terlelap tidur di kamar Aqil. Aqil, Azka dan Shafira sedang membicarakan tentang Adisya di meja makan setelah makan malam

"Jadi gimana kelanjutannya?"tanya Azka. Bapak-bapak itu sudah sedikit mengantuk

"Rencananya aku mau buat Adisya ingat dulu, kata Omnya kalau sering-sering dikasih tau nanti dia bakal ingat sendiri"jawab Aqil

Shafira mengangguk, "Kalau bisa dipercepat ya, Bunda khawatir aja sama Elya. Takut dia tumbuh tanpa kasih sayang Ibunya"ujar Shafira

Azka berdehem, "Gini deh, Ayah kasih kamu tantangan"Azka menjeda ucapannya sebentar

AQILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang