HAPPY READING LOV
"Dia tadi siapa?"tanya Aqil
Saat ini Aqil menemani Adisya makan siang diruang makan. Adisya bisa makan sendiri tapi ia takut. Shafira sedang mengantar makan siang Azka dikantor
Adisya pelan-pelan mengunyah ayam di mulutnya kemudian menjawab pertanyaan Aqil,"Dimas anak SMA MACAN"jawab Adisya seadanya
Aqil manggut-mnggut
"Kok dia bisa kenal sama lo?"tanya Aqil
Adisya hampir tersedak
"Dia kenal aku karena dulu aku pernah pacaran sama dia"jawab Adisya
Aqil mengangguk paham
"Mantan ternyata"gumam Aqil
Adisya merutuki dirinya. Ia mendongak menatap Aqil
"Kamu jangan cemburu"ujar Adisya
"Siapa yang cemburu?"tanya Aqil dengan mimik wajah menyebalkan
"Kamu"jawab Adisya
"Dih"Aqil mendelik tak terima
"Mana ada gue cemburu"sambung Aqil dengan suara sedikit kecil
"Nyenyenye, nih makan, cemburu butuh tenaga"Adisya menyodorkan satu buah Apel segar ke arah Aqil
Aqil mendengus kasar
"Siapa yang cemburu sih?"tanyanya dengan nada mulai kesal
"Ya kamu"jawab Adisya
Aqil menghujati Adisya dalam hati. Bisa-bisanya gadis itu sangat cepat menyimpulkan sesuatu. Ia memang tidak cemburu,ia hanya tidak terima Adisya bertemu kembali dengan mantannya
"Papa"panggil Elya
Elya yang sedari tadi duduk di ruang tamu menghampiri mereka berdua. Aqil merubah raut wajahnya
"Iya?"sahut Aqil. Nada suaranya di ubah menjadi lembut
"Mama"panggil Elya
"Iya?"sahut Adisya setelah selesai meneguk air
"Bum-bum, ayo"ajak Elya
(Broom-Broom, ayo)
Adisya mengerutkan dahinya tak mengerti
"Nanti sore ya, masih panas nih. Kamu mau hitam kayak Mama kamu?"tanya Aqil mengejek Adisya
Adisya mendelik
"Heh, sembarangan"sentak Adisya. Kulitnya putih bersih begini dikatakan hitam
Aqil terkekeh kecil
"Elya mau apa emang?"tanya Adisya
"Naik motor"jawab Aqil
Adisya mengangguk sambil membulatkan mulutnya bentuk 'O'
"Nama panjang Elya siapa? Aku belum tau"tanya Adisya
"Adisyaqil catelya Aqil "jawab Aqil
"Adisyaqil?"beo Adisya
Aqil mengangguk
"Adisyaqil itu kepanjangan dari A anak, D dari, I isya dari nama lo AdISYA dan A adalah Aqil, nama gue"jelas Aqil
Adisya terperangah. Nama depan Elya sangat bagus. Ia tak habis fikir dengan Aqil yang membuat nama itu
Adisya tersenyum bangga sambil menatap anaknya lalu tak lama senyum itu memudar. Ia tak pantas disebut Ibu. Ia tak merawat anaknya. Ia hanya menyusi Elya satu kali. Ia hanya orang asing bagi Elya. Adisya menyunggingkan senyum mirisnya

KAMU SEDANG MEMBACA
AQIL
أدب المراهقين[SEQUEL AZKA] [BISA DIBACA TERPISAH] Menghamili gadis saat kelas 1 SMA kemudian setelah melahirkan gadis itu pergi entah kemana Itu adalah PR Aqil. Harus mencari Ibu dari anaknya. Kemana perginya gadis malang itu. Anaknya butuh dia. Aqil juga butuh...