[SEQUEL AZKA] [BISA DIBACA TERPISAH]
Menghamili gadis saat kelas 1 SMA kemudian setelah melahirkan gadis itu pergi entah kemana
Itu adalah PR Aqil. Harus mencari Ibu dari anaknya. Kemana perginya gadis malang itu. Anaknya butuh dia. Aqil juga butuh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang ikut berlibur di Bali ada Adisya dan Aqil serta 3 Tante Adisya. Eni, Lia, Darma beserta suaminya
Adisya meninggalkan Aqil di kamar Villa yang sedang istirahat. Perempuan itu berjalan kearah Dapur menghampiri Tantenya. Lia dan Eni sedang memotong Ayam untuk BBQ nanti malam
"Tante, ada yang mau dibantu nggak?"tanya Adisya
"Oh nggak ada kok sayang"sahut Eni
"Ini bawangnya aku aja yang kupas ya"Adisya mengambil 2 butir bawang putih lalu ia kupas
"Nggak usah sayang, mending kamu temenin suami kamu"sahut Lia
Adisya terkekeh
"Dia lagi istirahat, Tan"ujar Adisya
Lia manggut-manggut. Ia menyenggol lengan Eni. Mereka berdua saling tatap. Tatapan penuh arti. Lia menyenggol mengode Eni
"Bentar jeng"bisik Eni
"Sekarang aja"sahut Lia berbisik
"Betar, suaminya lagi capek"sahut Eni
Mereka berdua bisik-bisik
"Ih kelamaan, pasti suaminya nanti mau kok"sahut Lia
Lia berdehem menginstrupsi Adisya yang sedang mengupas bawang. Lia mengambil air putih yang sudah ia tuang sesuatu tadi bersama Eni
Lia menghampir Adisya, "Sayang,kamu keringatan banget. Minum dulu ya"Lia mengusap keringat di dahi Adisya. Ia menyodorkan segelas air putih itu
Adisya mendongak. Ia tersenyum tipis kearah tantenya lalu menerima sodoran air itu. Ia meneguknya sampai setengah tandas. Bola mata Eni dan Lia tak lepas menatap Adisya yang meneguk air itu. Eni menelan salivanya. Hatinya tergelitik
"Makasih tante"ujar Adisya. Ia menaruh gelas itu di Meja
"Sama-sama sayang"balas Lia
Adisya kembali mengupas bawang itu
$$$
Adisya sedari tadi menahan dirinya. Ia memeluk bantal guling sambil mendumel dalam hati
"Nggak Dis, jangan aneh-aneh"gumam Adisya
Adisya meremas bantal guling tersebut. Ia memejamkan matanya. Ada apa dengan dirinya. Kenapa rasanya ia sangat ingin melakukan hal itu. Ia kembali membuka matanya. Pandangannya terarah pada Aqil disebelahnya yang sedang rebahan dengan ponsel ditangannya
Tatapan Adisya berubah sendu
"Aqil"panggil Adisya. Suaranya terdengar beda di telinga Aqil. Aqil menoleh
"Kenapa?"sahut Aqil dengan suara beratnya
Adisya menelan salivanya. Ia mengikis jaraknya dengan Aqil. Aqil mengerutkan keningnya