5

10.8K 1.1K 100
                                    

Woi broto

Sesuai janji, akh bakal nunjukin visual Elya yaa

Sesuai janji, akh bakal nunjukin visual Elya yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elya

GMES BGT GA SIEE

WKWKKWKW

HAPPY READINGSSS

Adisya berjalan sendirian di atas trotoar jalan raya. Ia baru saja membeli pembalut di Indomaret malam ini. Ia berjalan sambil bersenandung kecil

Hari ini ia merasa senang karena akhirnya ia bisa kembali merasakan telur asin. Ia berjalan memasuki kompleks rumahnya. Ia menyugar rambutnya ke belakang. Atensinya teralih kala melihat orang sedang berkelahi di salah satu lorong di kompleksnya. Ia menajamkan penglihatannya

"AQIL"pekik Adisya

"DIA AQIL"Adisya membekap mulutnya kala semua orang yang berkelahi itu menatapnya

Adisya menelan salivanya. Ia menatap semua cowok-cowok itu. Ada Aqil dan teman-temannya disitu. Dada Aqil bergemuruh. Ia menyeka darah disudut bibirnya. Ia berjalan kearah Adisya

"Jangan lari lo pengecut"seru Raikan--Musuhnya

Aqil menoleh sebentar kemudian menghela napas kasar

"Besok kita lanjutin"ujarnya

"ANJING LO"

Aqil berjalan dengan wajah babak belur kearah Adisya. Adisya terpaku. Ia menatap Aqil yang mengenakan baju hitam dilapisi jaket kulit dan celana jeans

"Hai"sapa Aqil dengan suara beratnya kepada Adisya

Adisya menatap ngilu pada luka di dekat mata Aqil

"Aqil"panggil Adisya lirih

"Kamu harus di obatin"ujar Adisya yakin

Adisya menarik tangan Aqil menjauh dari lokasi tersebut. Teman-teman Aqil berdecak malas. Seenaknya saja si Aqil

Adisya membawa Aqil ke Rumahnya untuk di obati. Sesampainya dirumah, Adisya dengan telaten mengobati luka Aqil di teras

"Shh"ringis Aqil

Adisya memejamkan matanya kala Aqil menghembuskan napas tepat didepannya. Posisi wajah merrka sangat dekat

"Kamu kok bisa-"

"Jadi pacar gue"potong Aqil

Adisya terperangah. Ia tidak tuli. Ia dengar apa yang Aqil katakan

"Hah?"beo Adisya

"Jadi pacar gue"jelas Aqil

Adisya menelan salivanya. Dadanya bergemuruh. Ada perasaan senang juga ketika ditembak Aqil. Adisya tidak bisa bohong,Aqil sangat tampan.

Adisya mengangguk ragu. Perlahan senyum Aqil terbit. Ia sedikit memajukan wajahnya mendekat kearah Adisya. Tepat disamping leher Adisya

Cup

AQILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang