17

6.3K 726 22
                                    

H.A.I

YEY KETEMU LAGI

OH YA SEBELUM BACA CERITA" AKU, AKU HARAP KALIAN BISA JADI PEMBACA YANG BIJAK YA, YANG BURUK DI BUANG AJA, YANG BAIK DI SIMPAN, OKE?

HAPPY READING

"AQIL, NGERTI PRIVASI GA?"tanya Adisya kesal. Buku diarynya ada di Aqil dan sialnya laki-laki itu malah membaca buku diary itu layaknya membaca puisi

"Kebutuhan buat dede"Aqil membaca buku diary itu sambil senyam-senyum sendiri

"AAAA AQIL, SINIIN"Adisya menghentakkan kakinya kessl

"Popok"

"AQIL"peringat Adisya

Aqil tertawa kecil. Ia memberikan buku diary itu kembali pada pemiliknya. Adisya mencebikkan wajahnya. Aqil dengan iseng mencolek dagu Adisya

"Ngambek"cibirnya

"Udah deh, nggak usah ganggu"sahut Adisya

Ia kembali duduk di meja belajar. Ia menaruh buku diarynya itu lalu lanjut mengerjakan soal-soal dibuku The king

Ia kembali duduk di meja belajar. Ia menaruh buku diarynya itu lalu lanjut mengerjakan soal-soal dibuku The king

"Belajar mulu"tegur Aqil rada tak suka

Adisya menghela napas panjang "Biar nggak nyusahin nanti pas mau kuliah"

"Emang lo udah tau mau kuliah dimana? Jurusan apa?"tanya Aqil

Adisya mengangguk "Udah"

"Apa?"tanya Aqil

"Kepo"jawab Adisya

"Kamu udah ada persiapan?"tanya Adisya

Aqil menggeleng "Santai aja,yang pintar bakal kalah sama yang beruntung"

"Tapi yang pintar udah pasti beruntung"sahut Adisya

$$$

Tangan Adisya bergetar, jantungnya berdegup kencang. Ada akun instagram yang isi postingannya menjelek-jelekkan dirinya. Perasaan ia tak pernah mempunyai salah apapun pada orang-orang

Adisya membaca satu per satu caption postingan instagram itu

Caption 1: alay banget nih cewe

Caption 2: kerjaanya nempel mulu sama Aqil

Caption 3: kasian, ngga ada temen disekolah

Hati Adisya hancur berkeping-keping membaca semua jenis caption itu. Ia menelan salivanya. Ini pertama kali dan ia harap ini juga terakhir kalinya

Adisya berjalan keluar kamar mencari sosok Aqil untuk melapor hal ini.

Rupanya Aqil sedang bermain ponsel di sofa menemani Elya

"Aqil! "panggil Adisya terburu-buru

Aqil membelalakan matanya. Cepat-cepat ia mematikan ponselnya

"Kenapa? " tanya Aqil

"Ada yang hujat aku"jawab Adisya melapor

Aqil mendelik namun detik berikutnya ia merubah wajahnya dengan serius

"Terus? "sahut Aqil

"Bantu aku report akunnya"pinta Adisya. Raut wajah gadis itu berubah pias.

"Report sendiri aja"ujar Aqil

Adisya mendesah kecewa. Perasaanya kalut sekaligus gelisah. Ia mengingat-ngingat apakah dia pernah meluka seseorang, tapi ia rasa tidak

AQILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang