[𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗱𝗶𝗺𝘂𝗹𝗮𝗶 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻 𝗸𝗲𝘁𝗶𝗴𝗮.]
Kisah ini tentang seorang gadis Ravenclaw dengan pria Slytherin.
Katakan saja bahwa gadis ini menarik perhatian Draco Malfoy. Hingga pada suatu hari dimana kejadian yang membuat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Setelah kejadian dua hari yang lalu Hagrid tidak di pecat dan Draco sudah mulai mengikuti kelas.
Kebetulan sekali karena Ravenclaw tidak ada jam kelas sekarang jadi Milly pergi ke danau hitam sendirian. Sampai disana ia dibuat kaget karena bertemu dengan anak Gryffindor siapa lagi kalau bukan Neville Longbottom. Milly mendekat dan duduk di samping Neville yang terlihat sedang melamun.
"Boleh 'kan aku duduk disini?" tanya Milly padahal dirinya sudah deluan duduk.
Neville menoleh, "oh...yeah, tentu."
Setelah itu hening.
"Kau kenapa bisa disini? Bukannya sekarang jam Gryffindor ya?" tanya Milly.
"Sudah selesai. Kau sendiri?"
"Tidak ada jam pelajaran Ravenclaw sekarang jadi aku mampir kesini."
"Disini tenang, tidak ada yang menggangguku." ujar Neville tiba-tiba.
"Siapa yang mengganggumu?" tanya Milly.
"Sekelompok Malfoy, aku--aku bahkan takut bertemu mereka." ujarnya pelan.
"Oh tenang. Bukannya kau Gryffindor ya?"
"Sebenarnya aku tidak memiliki keberanian. Bahkan aku sendiri heran mengapa aku bisa di Gryffindor."
Milly menepuk-nepuk bahu Neville setelah itu tersenyum. "Topi seleksi tidak pernah salah, Longbottom. Kau jangan mengecilkan dirimu sendiri, aku yakin suatu saat kau akan berani. Bahkan berani memantrai orang yang mengerjaimu." diakhir kalimat Milly terkekeh.
Neville tersenyum. "Namamu Milly Esme Nelson 'kan?"
Milly mengangguk.
"Aku Neville Longbottom. Kau bisa memanggil nama depanku seperti yang lainnya."
"Oh terima kasih dan tentu kau juga bisa memanggil aku memakai nama depan, Neville."
"Sekarang aku mempunyai banyak kenalan di Gryffindor. Tak ku sangka Gryffindor sangat baik." lanjut Milly.
"Oh ya? Siapa saja memangnya kenalanmu selain aku di Gryffindor?" Neville penasaran.
"Harry, Hermione dan Ron. Tentu ditambah kau." kekeh Milly.
"Berpacaran huh?" suara dengan nada sarkas itu berhasil membuat Milly dan Neville menoleh ke belakang dan ternyata itu Draco Malfoy.
"Murid Ravenclaw berpacaran dengan murid Gryffindor?" Draco mendekat.
"Seleramu payah Nelson." ejek Draco.
Milly tak habis pikir dengan Draco. Bisa-bisanya baru saja terkena masalah kini masih bisa mengejek dirinya.
"Bukan urusanmu, Malfoy." balas Milly.
"Bagaimana kalau Ace tahu adiknya berkencan dengan murid Gryffindor?" sarkas Draco.
