𝐌𝐄𝐋𝐋𝐈𝐅𝐋𝐔𝐎𝐔𝐒

❏ 09

•••

Sesuai permintaan Ace, Milly akhirnya meminta izin kepada para sahabatnya. Mereka sekarang sedang berada dikamar, setelah makan malam.

Ngomong-ngomong, salju sudah menimbun tanah. Para murid lebih antusias karena mereka akan pergi ke Hogsmeade disaat salju seperti ini.

"Aku akan berpisah dengan kalian saat pergi ke Hogsmeade besok." ujar Milly yang duduk di pinggir ranjangnya.

"Huh? Kenapa?" tanya Cho yang berada di sebelah Milly.

"Ace, aku akan pergi bersama dia. Dia memintaku untuk bersenang-senang---hanya berdua." Milly menyengir.

"Baiklah, lagipula aku yakin setelah ini dia pasti disibukkan dengan latihan Quidditch." ujar Isabel berjalan mendekat ke ranjang Milly.

Luna mengangguk seraya tersenyum tipis.

"Lihat, hujan salju." Luna berjalan ke arah jendela.

Sontak mereka semua bangkit dan mendekat ke arah Luna untuk melihat hujan salju.

"Aku tak sabar," gumam Cho.

"Terry, dimana dia? Kenapa kalian belakangan ini berpisah?" tanya Milly menoleh ke arah Isabel.

Isabel berdecak, "dia marah padaku."

"Dan kami terkena imbasnya, huh?" Cho bersedekap dada sambil menatap Isabel.

"Salahkan dia! Dia sangat konyol." cibir Isabel.

"Apa masalahnya?" tanya Luna sambil membalikkan badan untuk menatap Isabel.

"Dia marah hanya karena aku dekat dengan anak Hufflepuff, kau tahu?" ada nada kesal dikalimat Isabel.

Sontak Milly, Luna dan Cho tertawa kencang.

"Ssstt. Ini sudah malam." panik Isabel saat para sahabatnya tertawa kencang.

"Kalian sangat konyol." ujar Milly dengan nada mengejek.

"Tentu dia cemburu, Issy." para sahabatnya memang sering sekali memanggil Isabel dengan sebutan 'Issy atau Belly'.

"Cemburu? Yang benar saja." kesal Isabel.

"Dia suka denganmu, dan aku yakin kau juga begitu." Milly menahan tawa diakhirannya.

"Tidak." elak Isabel.

"Mau sampai kapan kalian seperti ini? Jujur saja, Terry sedikit kekanak-kanakkan. Cemburu sampai menjauh seperti ini, padahal memang ia tidak punya hak untuk cemburu." sela Cho.