❏ 16

1.7K 199 13
                                    

༉‧₊˚✧ ✧˚₊‧༉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༉‧₊˚✧ ✧˚₊‧

Milly menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Siang ini ia akan belajar memanah dengan Kakeknya—Calix. Iya, Calix dulu adalah pria yang sangat andal dalam memanah terutama memanah hati Grace. Calix juga dulunya adalah pria yang suka akan dengan hutan. Setiap berlibur ia akan pergi ke hutan untuk memburu hewan. Milly berlari kecil ke halaman belakang Manor mereka.

Halaman belakang Manor mereka sangat lebar. Terdapat beberapa pohon buah yang dirawat oleh Navisha dan terdapat dua pohon besar di ujung halaman rumah itu—yang nantinya akan menjadi tempat belajar memanah Milly. Selain itu ada beberapa bunga yang menghiasi setiap sudut halamannya. Halaman belakang Nelson Manor sangatlah nyaman sebab dilapisi oleh rerumputan halus. Ada juga kolam kecil yang ditengah-tengahnya terdapat pancuran kecil juga. Kolam ini diisi oleh ikan-ikan berwarna emas.

"Kakek!" seru Milly saat sudah berada di pintu halaman belakang. Nafasnya sedikit terengah-engah dikarenakan ia berlari untuk mencapai tempat ini.

Calix yang sedang memanah bersama Ace diantara dua pohon besar itu sontak menoleh. Ia menurunkan busur panahnya diikuti Ace. Mereka memperhatikan Milly yang sedang berlari mendekat ke arah mereka.

"Setidaknya tunggu Milly yang cantik ini." gerutu Milly kesal karena mereka sudah memulai deluan.

"Kau sangat lama dan cukup menghabiskan waktuku." sahut Ace memandang datar Milly.

Milly akuin saudara kembarnya ini dua kali lipat lebih tampan dari biasanya. Cukup memuji penampilan si datar ini dalam hati saja, kalau tidak ia akan sombong tujuh keliling mendengar Milly memujinya.

"Ck, menyebalkan!"

"Sudah, sudah, sekarang pegang busur panah ini. Kau ingin aku mengajarimu 'kan?" lerai Calix dan memberikan sebuah busur panah kepada Milly.

"Bagaimana kalau aku terluka?" tanya Milly was-was.

"Kalau kau terluka tinggal diobati saja, Milly." sahut Ace yang membuat Milly memakinya dalam hati.

"Mulai, pertama-tama kau bisa berdiri garis lurus sama dengan target kita." Calix menunjukkan pohon di depan mereka. Milly mengangguk dan mulai mengambil sikap berdirinya.

"Sekarang kau pasang anak panah ini ke busurmu. Jangan sampai longgar, itu bisa membuat dirimu terluka." Calix menyerahkan satu anak panah kepada Milly yang dimana ujung runcingnya terbuat dari aluminium. Milly mengambil anak panah itu dan memasangkannya di busurnya namun saat pemasangan ia dibantu oleh Calix karena ada beberapa kesalahan yang dibuat oleh Milly.

𝐌𝐄𝐋𝐋𝐈𝐅𝐋𝐔𝐎𝐔𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang