❏ 17

1.5K 180 9
                                    

༉‧₊˚✧ ✧˚₊‧༉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༉‧₊˚✧ ✧˚₊‧༉

Ace berdecak kesal beberapa kali. Malam ini mereka akan menonton pertandingan Piala Dunia Quidditch dan sekarang Ace dan Kenric sedang menunggu Milly turun dari lantai atas namun sang empu sangat lambat sekali.

"Apa kita tinggal saja dia, Dad?" tanya Ace tak sabaran.

Kenric menoleh dan terkekeh kecil. "Tenang, Ace. Pertandingan itu masih lama, kau tidak sabar sekali."

"Dia sangat---"

"Maaf, maaf, aku sangat lama ya?" Milly menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Sesampainya di depan mereka ia menyengir. Milly memakai dress biru selutut. Rambut yang hanya sampai punggung ia urai kebawah dan sedikit bergelombang.

"Ya, kalau begini aku setuju kau tidak ikut." ketus Ace membuat Milly menghela nafas kesal.

"Baiklah, baiklah, ayo." ujar Kenric.

"Kalian hati-hati okey?" Navisha mencium suaminya itu diikuti pelukan hangat untuk Ace dan Milly.

"Dimana Nenek dan Kakek?" tanya Milly.

"Mereka sedang berada di kamarnya, mungkin tidur." jawab Navisha. Ia tersenyum kecil saat melihat penampilan Milly yang sangat cantik ini.

"Kau cantik sekali, sayang." lanjut Navisha seraya mengelus rambut Milly.

"Thank you, Mom!"

"Harusnya Nenek dan Kakek ada disini, mereka pasti akan merindukan cucunya yang cantik ini." Milly memberengut.

"Kau sangat drama, Milly." dengkus Ace.

"Kita naik apa kesana?" Milly bertanya kepada Kenric.

"Tentu dengan portkey." jawab Kenric cepat.

Mereka pun berjalan ke koran tua dimana itu adalah portkey.

"Kita bersama-sama memegangnya, siap?" ujar Kenric yang diangguki kedua anaknya itu.

"1,"

"2,"

"3."

Mereka secara bersamaan memegang koran tua itu dan menghilang. Sesampainya ditempat tujuan sudah banyak orang berlalu lalang. Milly sendiri sedikit pusing akibat portkey.

"Kau tak apa?" tanya Ace sedikit cemas.

"Aku sangat tidak suka portkey!!" lanjut Milly berdecak sebal.

"Kau tidak terbiasa, sayang." kekeh Kenric yang melihat putrinya sedikit oleng.

Kenric mengajak dua anaknya itu ke arah tenda yang terbilang mewah. Banyak pasang mata yang melihat mereka, bisik-bisik juga sedikit Milly dengar. Saat mereka sampai di depan tenda mewah itu Kenric pun langsung masuk disusul dua anaknya.

𝐌𝐄𝐋𝐋𝐈𝐅𝐋𝐔𝐎𝐔𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang